Sunday, February 25, 2018

Marcon menjanjikan tindakan untuk mengekang "pembelian tanah oleh perusahaan China di Prancis'

Emmanuel Marcon
Setelah kekhawatiran bahwa bisnis China memanfaatkan masyarakat pedesaan yang tertekan di Prancis, Presiden Emmanuel Marcon menjanjikan langkah-langkah untuk membantu mencegah investor asing membeli peternakan Prancis, sebuah langkah yang diejek oleh para ahli sebagai "isyarat kebenaran politik belaka."

"Bagi saya, lahan pertanian Prancis merupakan investasi strategis dimana kedaulatan kita bergantung, jadi kita tidak bisa membiarkan ratusan hektar lahan dibeli oleh kekuatan asing tanpa kita mengetahui tujuan pembelian ini," kata Macron seperti dikutip AFP. .

Menurut AFP, presiden tersebut mengacu pada berita tahun lalu bahwa sebuah dana di China telah membeli 900 hektar lahan di wilayah Allier yang tumbuh dengan sereal di Perancis tengah, setelah mengakuisisi 1.700 hektar di daerah Indre pada tahun 2016.

Zhao Yongsheng, seorang profesor ekonomi di Universitas Bisnis dan Ekonomi China, mengatakan kepada Global Times bahwa pihak berwenang Prancis tidak akan melakukan tindakan substansial terhadap pembeli lahan dari China, mencatat bahwa ucapan Macron hanya "kebenaran politik".

"Dari apa yang saya tahu, mereka yang membeli tanah di Normandia utara bukanlah spekulator real estat, tapi investor dalam peternakan sapi perah. Kebanyakan orang China akan membeli Chateaus sebagai gantinya, "kata Zhao.

"Investor Jepang dan Rusia juga banyak membeli tanah di Prancis, yang juga diboikot oleh publik Prancis. Sebenarnya, tanah untuk dijual terlalu mahal bagi pembeli Prancis atau tidak disukai oleh mereka. Menjual tanah tersebut akan mempromosikan ekonomi Prancis, terutama menguntungkan departemen pajak, "Zhao menambahkan.

Pihak berwenang China juga menanggapi klaim Macron, mencatat bahwa perusahaan China diharuskan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan saat memperluas pasar ke luar negeri.

"Kami juga berharap bahwa pihak terkait dapat menyediakan lingkungan yang mendukung dan lapangan kerja yang seimbang untuk investasi dan operasi perusahaan China di sana dan berkontribusi pada perkembangan yang baik dari kerjasama dan perdagangan ekonomi bilateral," kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.