Wednesday, September 7, 2011

Seorang Iman di Ningxia-China






Jumlah warga etnis Muslim Hui menduduki 36 persen dari total penduduk di Daerah Otonom Ningxia Hui. Di Ningxia terdapat sekitar 4.000 Masjid, yang tersebar di setiap kota dan desa. Ningxia memiliki sekitar 5.000 imam yang bekerja di masjid.

Imam Wang Jinyu yang berusia 38 tahun, sudah menjadi imam sejak 16 tahun lalu. Dia berasal dari keluarga yang religius. Kakeknya adalah imam, ayahnya juga imam. Apakah putranya yang sedang belajar di bangku sekolah menengah itu juga akan menjadi pemimpin agama kelak? Wang Jinyu berharap putranya meneruskan studi, dan dia menghormati apa pun pilihan putranya itu.

Mei tahun lalu, Wang Jinyu diundang menjabat sebagai Ketua Masjid Wunan. Dia sudah dua kali beribadah ke Mekkah, dan juga pernah memimpin rombongan umat Islam Tiongkok mengunjungi Indonesia. Ketika CRI menemui imam Wang di kantornya, dia sedang membaca sejilid kitab Al Quran yang sudah bersejarah 400 tahun.

Sebagai Imam, kita harus memahami bahasa Arab dan bahasa Persia, juga tidak lupa bahasa Mandarin. Di sini, dalam khotbah kami menyitir Al Qur'an dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Arab, tetapi kemudian menjelaskan isinya dalam bahasa Mandarin. Bertepatan pada hari raya umat Islam, misalnya Idul Fitri dan Idul Adha, kami berkhotbah sepenuhnya dalam bahasa Arab. dari awal sampai akhir.

Di tengah kesibukannya, Imam Wang Jinyu menjelaskan keseharian seorang Imam di Tiongkok.

Pukul 3:00 dini hari, dia bangun dan mandi, mendirikan salat Subuh di masjid. Pukul 4:00, dia mulai memberi pelajaran kepada para santri yang belajar di masjid. Setelah itu dia kembali bersembahyang di masjid. Sekitar pukul 5:00, imam Wang keluar dari masjid, dan memberi pelajaran agama kepada 80 orang tua yang tinggal di sekitar Masjid Wunan. Imam Wang Jinyu berharap, dengan pendidikan Al Quran, mereka dapat menjadi umat Muslim yang lebih taat meskipun usia mereka sudah senja.

Sekarang kebanyakan orang tua di sini setelah pensiun hanya tinggal di rumah dan tidak beraktivitas. Otak mereka tidak banyak berpikir, sehingga lama kelamaan menjadi tidak terasah. Demi memperkaya kehidupan pasca pensiun, maka saya meluangkan setengah jam di pagi hari untuk memberi pendidikan agma kepada mereka, sehingga mereka dapat memahami isi Al Quran, berbahasa Mandarin secara lancar, memperkaya pengetahuan, dan memperbaiki diri.

Setelah selesai memberi pendidikan agama untuk kelompok lansia, imam Wang Jinyu akan melanjutkan memberi pelajaran agama kepada sekitar 100 perempuan Muslim. Isi pelajaran berkisar pada Al Quran, kesehatan, dan lain-lain.

Pukul 10:00, Wang Jinyu mulai melakukan kegiatan normal Masjid, misalnya memimpin doa di kalangan keluarga Muslim, memimpin ritual religius seperti acara pertunangan. Dulu Imam juga memimpin doa dalam penyembelihan hewan, tetapi karena sekarang tugas imam terlalu padat, maka doa penyembelihan biasanya dilaksanakan oleh Mullah.

Pukul 13:00 Imam Wang memberi pelajaran kepada para Mullah, dan pukul 13:30, dia melaksanakan Salat Dzuhur.

Pekerjaan Imam di masjid pada sore hari terutama memimpin upacara pernikahan. Biasanya pertunangan diadakan pagi hari, dan pernikahan pada sore hari. Kebiasaan ini berbeda dengan kebiasaan etnis Han Tiongkok yang biasanya melakukan upacara pernikahan pada pagi hari.

Upacara pernikahan sangat penting bagi umat Muslim. Imam perlu menghadiri upacara dan membaca Doa Nikah, juga perlu memeriksa keabsahan kartu pernikahan.

Mulai pukul 16:30, imam Wang Jinyu kembali memberi pelajaran bagi para mullah, sampai waktu Maghrib. Selepas itu, Imam Wang beristirahat sejenak, dan aktivitas sehari berakhir selepas mendirikan Salat Isya.

Untuk malam hari, Imam Wang masih harus mempersiapkan bahan ceramah esok hari, dan baru selesai menjelang tengah malam. Imam kemudian mengakses internet, dan membaca informasi mengenai agama Islam di internet.

Saya mulai belajar mengakses internet tujuh tahun lalu. Informasi yang saya baca terutama informasi mengenai agama Islam, berita dalam dan luar negeri. Kita sebagai Imam harus menguasai berbagai informasi baru di dalam dan luar negeri.

Imam Wang menjelaskan situs web agama Islam di Tiongkok kebanyakan dalam bahasa Mandarin. Di Tiongkok ada beberapa situs internet Islam yang cukup besar, misalnya situs Jendela Islam, Hati Islam, Jalan Islam, Agama Tiongkok, Muslim Tiongkok, dan lain-lain. Ada 30 situs web Islam utama yang sering dia baca setiap hari.

Lewat tengah malam barulah Imam Wang tidur. Tetapi pukul 3:00 keesokan harinya dia sudah harus bangun lagi. Setiap hari, jumlah jam istirahatnya sangat kurang. Imam Wang mengatakan, memang sebagai Imam, waktu untuk dirinya sendiri sangat sedikit, tetapi demi kemaslahatan umat muslim di Masjid Wunan, dia rela mengorbankan waktu pribadinya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.