Batch pertama bantuan militer dari China yang diserahkan ke Filipina di Pangkalan Udara Clark di Pampanga Filipina.
Dan Presiden Rodrigo Duterte sangat bersyukur dengan bantuan militer China.
"Kepada Duta Besar Zhao, mohon sampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Presiden Xi Jinping dan pemerintah Republik Rakyat China atas paket bantuan militer yang akan saya terima hari ini atas nama pemerintah Filipina," katanya.
Duterte menceritakan bahwa selama kunjungan pertamanya ke China pada bulan Oktober tahun lalu, Beijing menyatakan kesediaannya untuk "membantu Filipina tanpa syarat."
Dan ketika kelompok Maute melancarkan pemberontakan di Kota Marawi bulan lalu, China mengulangi tawarannya untuk membantu, katanya.
Kepala eksekutif tersebut mengatakan bahwa sebagai hasilnya, Manila dan Beijing menandatangani dua kesepakatan di mana China berkomitmen untuk menyerahkan peralatan militer senilai 59 juta dolar untuk membantu memerangi teroris terinspirasi ISIS.
"Ini tidak hanya memperkuat komitmen negara kita untuk saling mendukung, tapi juga menyoroti awal era baru dalam hubungan Filipina-China," kata Duterte.
Duta Besar China untuk Filipina Zhao Jianhua mengatakan bantuan militer datang pada waktu yang tepat.
"Yang Mulia, Tuan Presiden, saya tahu Anda memerangi terorisme, terorisme terkait ISIS di selatan Filipina. dan pihak China juga merupakan korban terorisme," kata Zhao.
Utusan China menambahkan bahwa peralatan militer batch kedua sudah siap dikirim ke Filipina dalam beberapa bulan mendatang.
Pemerintah China juga menyumbangkan ₱ 5 juta untuk keluarga tentara yang dibunuh dan terluka di Marawi.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.