Sejak tahun 1990-an, banyak umat Islam etnis Hui dan Uigur bermigrasi ke Yiwu untuk berbisnis dan membuka restoran Islam. Sejak tahun 1998, sejumlah besar pengusaha Islam dari Pakistan, India dan Afghanistan datang ke kota tersebut untuk memborong barang-barang. Setelah tahun 2000, jumlah pengusaha Islam dari luar negeri semakin bertambah di kota tersebut. Mereka banyak mendirikan perusahaan dan menawarkan banyak penduduk yang beragama Islam menjabat sebagai penerjemah untuk mereka. Umat Islam yang semakin bertambah di Yiwu telah menyewa kamar di dua hotel untuk dijadikan surau sementara.
Pada tahun 2001, pemerintah Provinsi Zhejiang membangun surau tetap di Hotel Honglou. Dengan bantuan Asosiasi Islam China, pemerintah Kota Yiwu mengundang Ma Chunzhen dari Institut Islam China menjabat sebagai imam di surau tersebut.
Pada tahun 2002, ketika pameran perdagangan diadakan di kota tersebut, jumlah umat Islam yang berjemaah di surau tersebut mencatat lebih 500 orang. Surau yang kecil itu tidak dapat menampung begitu banyak jamaah. membuat Pemerintah kota Yiwu telah memindahkan surau itu ke ruang yang luasnya 500 meter persegi di Jalan Nanmen dan membentuk lembaga pemerintahan untuk mengatur surau tersebut.
Ketika Expo Guangzhou diadakan pada April 2004, jumlah umat Islam yang berjemaah di surau lebih 2 ribu orang. Pemerintah memindahkan lagi surau itu ke ruang yang luasnya sekitar 3 ribu meter persegi di Jalan Barat Jiangbin dan membangun bangunan yang megah. Sejak itu, surau di Yiwu telah ditingkatkan menjadi masjid.
Pada tahun 2005 sampai 2006, pengusaha Islam dari luar negara yang berdagang di Yiwu bertambah dengan lebih cepat. Pada tahun 2007, sekitar 7 ribu orang umat Islam dari Malaysia, Yaman, Arab Saudi, Irak dan lain-lain menggunakan masjid Yiwu untuk shalat berjamaah.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.