Sidang ke-7 Kongres Nasional Partai Buruh Korea utara

Sidang ke-7 Kongres Nasional Partai Buruh Korea dibuka di Pyongyang kemarin 6/5. Ini adalah Sidang Kongres pertama yang diadakan Partai Buruh Korea dalam 36 tahun terakhir dan telah menarik perhatian luas masyarakat.

Kongres Nasional Partai Buruh Korea merupakan lembaga negara tertinggi di Korea Utara (Korut). Tugasnya adalah menyusun garis besar politik Partai Buruh dan memilih atau merekomendasikan calon untuk mengisi jabatan penting dalam partai tersebut. Partai Buruh Korea didirikan pada 10 Oktober 1945. Hingga saat ini Partai Buruh Korea telah mengadakan 6 kali Sidang Kongres. Sidang Kongres ke-6 atau yang terakhir diadakan pada Oktober 1980. Selama masa kekuasaan Kim Jong-il antara 1994 hingga 2011, Partai Buruh Korea tidak pernah mengadakan Sidang Kongres.

Masyarakat percaya bahwa penyelenggaraan Sidang Kongres kali ini adalah untuk mengintensifkan posisi pimpinan mutlak Partai Buruh terhadap pemerintah dan tentara serta loyalitas mutlak seluruh tentara dan rakyat terhadap Partai Buruh dan pemimpinnya. Salah satu tujuan lainnya adalah untuk menciptakan peluang demi membuka situasi diplomatik yang baru.

Saat ini media resmi Korut telah mengumumkan jadwal pembukaan sidang, namun belum mengumumkan tempat berlangsungnya sidang, jangka waktu sidang dan tema pembahasan sidang tersebut. Para analis meramalkan, agenda sidang akan terdiri atas penyampaian laporan komite sentral Partai Buruh Korea, pembahasan kebijakan baru di bidang ekonomi, diplomasi dan militer, serta pelantikan dan pemberhentian beberapa pejabat dan perombakan Piagam Partai Buruh Korea.

Sementara itu, pembangunan ekonomi dan perbaikan hajat hidup rakyat akan menjadi salah satu topik pembicaraan. Kim Jong-un dalam pesan perayaan tahun barunya menekankan perlunya memfokuskan segala kekuatan untuk membangun Korea menjadi negara dengan perekonomian yang kuat.

Apa pengaruhnya sidang kongres kali ini terhadap situasi domestik maupun Semenanjung Korea? Ahli berpendapat, pengaruh utamanya terutama akan tercermin pada ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara melaksanakan kebijakan ekonomi yang lebih longgar jika dibanding dengan masa lalu. Pasar-pasar swasta mulai bermunculan di seluruh negeri Korut. Sebagian besar keluarga terlibat dalam transaksi di pasar-pasar tersebut. Jika Sidang Kongres Nasional ke-7 Partai Buruh Korea mengambil kebijakan yang mendukung diversifikasi ekonomi, maka pembangunan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat di Korut akan terus meningkat.

Sementara itu, jika Korut mengajukan konsep baru yang lebih positif dalam penyelesaian masalah nuklir melalui dialog, maka situasi Semenanjung Korea yang terus meningkat serta hubungan Korut dengan AS yang sudah macet kemungkinan akan mengalami peredaan. Akan tetapi apakah hal itu dapat menjamin tidak terjadinya perang atau kerusuhan di Semenanjung Korea, itu tidak hanya membutuhkan ketulusan dari Korut, terlebih-lebih membutuhkan tanggapan positif dari AS.

CRI