Wednesday, May 25, 2016

Kunjungan presiden AS ke Vietnam untuk mengambil keuntungan dari sengketa maritim antara Hanoi dengan Beijing

Amerika Serikat jelas bermaksud untuk mengandung China dengan mengambil keuntungan dari sengketa maritim antara Hanoi dengan Beijing, menurut analis China.

Mereka berbicara karena pihak AS mengangkat tema pencabutan embargo senjata selama puluhan tahun.
Washington berusaha untuk menarik Vietnam ke dalam lingkaran pengaruhnya dalam politik, keamanan dan urusan ekonomi melalui kunjungan pertama Presiden AS Barack Obama ke negara itu, kata mereka.

Tapi para analis menambahkan bahwa Vietnam akan tetap berhati-hati terhadap AS.

Obama, yang memulai kunjungan tiga hari ke Vietnam, mengumumkan penghapusan embargo senjata pada konferensi pers. Dia mengatakan keputusan ini ditujukan untuk menghilangkan "berlama-lama sisa dari Perang Dingin".

"Pada tahap ini, kedua belah pihak telah mengembangkan tingkat kepercayaan dan kerjasama," kata Obama, menambahkan bahwa ia mengharapkan memperdalam kerja sama antara militer mereka.

Kunjungannya terjadi 41 tahun setelah berakhirnya Perang Vietnam, dan dia adalah presiden ketiga Amerika Serikat untuk mengunjungi negara sejak hubungan dipulihkan pada tahun 1995. Obama telah membuat strategi "rebalancing '' menuju wilayah Asia-Pasifik inti dari kebijakan luar negerinya.

Pada acara makan siang kenegaraan di Hanoi, Presiden Vietnam Tran Dai Quang mengatakan kunjungan pertama Obama ke negara itu sebagai "kedatangan musim semi yang hangat setelah musim dingin".

Kedua negara juga menegaskan kembali upaya untuk meratifikasi dan melaksanakan Trans-Pacific Partnership, sebuah pakta perdagangan 12-negara yang telah berjuang untuk mendapatkan traksi di Kongres AS.

juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan kemarin bahwa China berharap hubungan berkembang antara AS dan Vietnam akan menjadi kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional.

Fan Jishe, seorang peneliti dari strategi AS di Chinese Academy of Social Sciences, mengatakan situasi menunjukkan ketegasan Washington dalam memajukan politik strategi rebalancing Asia-Pasifik.

"Sebuah elemen penting dari strategi ini adalah mengembangkan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara di kawasan itu," kata Fan, menambahkan bahwa Vietnam sekarang menjadi prioritas.

Su Hao, seorang profesor studi Asia-Pasifik di China, mengatakan jelas bahwa AS bertujuan untuk mengandung China dengan mengambil keuntungan dari sengketa teritorial Hanoi dengan Beijing.

"Vietnam juga mencari dukungan dari negara-negara luar kawasan untuk menekan China atas sengketa," kata Su.

Namun para analis mengatakan Vietnam tidak akan memihak AS, mengingat saling ketergantungan dengan China dalam hal perdagangan dan urusan ekonomi.

Su mengatakan kunjungan Obama menawarkan kesempatan bagi kedua negara untuk mempromosikan hubungan mereka berdasarkan kepentingan umum tertentu, tapi Hanoi tidak berarti berperilaku di perintah Washington," tambahnya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.