Tuesday, May 24, 2016

China tidak memiliki rencana untuk mengambil alih sebagai pemimpin dunia

Menlu China
Amerika Serikat mungkin akan tetap nomor satu kekuatan dunia untuk waktu yang cukup lama untuk datang. Tapi ini tidak mengecualikan negara-negara lain dari juga menjadi pemimpin dunia, kata menteri luar negeri China dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Al Jazeera.

"Kami percaya bahwa urusan negara harus ditangani oleh orang-orang sendiri, dan juga urusan dunia harus ditangani melalui diskusi oleh semua negara, bukannya didominasi atau dimonopoli oleh satu negara," kata Wang Yi.

Dalam hal ini, China telah sepanjang didukung sistem internasional saat ini dengan PBB pada intinya. U.N. adalah organisasi antar-pemerintah yang paling otoritatif dengan representasi luas, dengan piagam PBB yang didukung oleh masyarakat di seluruh dunia.

Bahkan, banyak masalah di dunia dari kegagalan untuk sepenuhnya melaksanakan prinsip-prinsip Piagam PBB, seperti esensi untuk menghormati kedaulatan, non-campur tangan dalam urusan internal penyelesaian damai sengketa dan kerjasama internasional.

"Jika semua negara, besar dan kecil, kuat dan lemah, mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB, dunia akan lebih damai dan stabil, dan negara-negara akan makmur bersama. Itu adalah tujuan dan filosofi diplomasi China," kata Wang Yi.

Spekulasi bahwa China akan menjadi Amerika Serikat 'saingan utama atau bahkan satu hari menggantikan Amerika Serikat dalam tatanan dunia merupakan keprihatinan yang tidak relevan. Bahkan China telah mencapai perkembangan ekonomi yang luar biasa, tidak mencari hegemoni, juga tidak memposisikan diri sebagai ancaman bagi negara manapun.

"Amerika Serikat mungkin akan tetap nomor satu kekuatan dunia untuk waktu yang cukup lama. Tapi ini tidak berarti bahwa dunia hanya dapat dipimpin oleh satu negara, yang, pada kenyataannya, adalah tidak mungkin. Kita perlu kerjasama internasional yang lebih besar untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi planet kita, "kata Wang Yi dalam menanggapi prediksi bahwa China akan dipaksa untuk memimpin dunia setelah Amerika Serikat menurun.

Pada KTT menandai ulang tahun ke-70 dari U.N. tahun lalu, Presiden Xi Jinping meletakkan sebuah visi yang sangat penting, menyerukan negara-negara untuk bekerja sama untuk masa depan bersama bagi umat manusia.

Mengingat tingkat saling ketergantungan dan integrasi antara negara-negara di dunia, planet kita telah menjadi sebuah desa di mana tidak ada yang bisa makmur dalam isolasi. Ini mengharuskan kita untuk membangun komunitas kepentingan bersama, tanggung jawab bersama dan keamanan bersama. Seperti usaha merupakan kepentingan umum dari seluruh umat manusia.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.