"Rumah kuku" disebut demikian karena bangunan ini sangat menjengkelkan untuk pengembang. Ini mengacu pada peribahasa China, "paku di mata", yang mirip dalam arti "duri dalam sisi". dimana pemilik menolak untuk menerima kesepakatan kompensasi oleh pengembang properti. Lebih dari 400 rumah dan halaman di desa ini telah dihancurkan sejak 31 Mei 2015, untuk rekonstruksi kawasan bisnis kota. namun masih ada bangunan yang tetap bertahan dan tidak mau di bongkar.
Wednesday, April 6, 2016
Bangunan ini sangat menjengkelkan untuk pengembang
Related Posts:
Generasi terbaru Internet Cbhina The Net New Tiger, China menciptakan sebuah sistem jaringan internet, lebih cepat lebih aman yang sudah jauh lebih maju dari Barat, Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society rincian pekan… Read More
Presiden China :Xi mendesak Tentara untuk Loyal, disiplin dan hematXi Jinping, sekretaris jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (PKC), pada hari Senin mendesak angkatan bersenjata negara itu untuk menjadi "benar-benar loyal" kepada Partai, dan mematuhi disiplin partai. pernyataan ini… Read More
Indonesia perketat Kontrol perbatasan di Nunukan Militer Indonesia menjaga wilayah perbatasan dengan Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, memperketat pengawasan di wilayah perbatasan terhadap kemungkinan gangguan keamanan akibat konflik di negara bagian Sa… Read More
Persenjataan made In China di Venezuela Pada tahun 2001, hubungan Venezuela dengan Amerika Serikat memburuk. Presiden Venezuela Hugo Chavez kemudian mulai mengalihkan semua kebutuhan persenjataan militer Venezuela ke China dan Rusia. Venezuela… Read More
Barat meminta China untuk memainkan peranan yang lebih besar Negara-Negara Barat mengharapkan China, di bawah kepemimpinan baru, untuk memainkan peran yang lebih besar di dunia seperti keterlibatan Beijing sangat penting dalam menyelesaikan krisis ekonomi dan menciptakan tatanan baru… Read More
Kalau disini gampang. Tinggal kirim preman tanah abang atau ormas bayaran atau oknum pejabat beres...
ReplyDelete