Friday, April 29, 2016

Intervensi baru AS tambah kekacauan di Timur tengah

Mantan Menteri Luar Negeri AS yang juga capres Partai Demokrat AS, Hillary Clinton dalam wawancara dengan media AS baru-baru ini mengatakan, "hasil perang Irak adalah di luar dugaan saya, ini adalah suatu keputusan yang salah, juga merupakan penyesalan politik yang paling besar." Sebelumnya Presiden AS Barack Obama mengakui "kesalahan terbesar" dalam masa jabatannya ialah "tidak mampu melakukan perencanaan terhadap keadaan setelah campur tangan militer di Libia, kini perkataan Hillary tersebut sekali lagi mengundang celaan dari berbagai pihak mengenai bencana politik dan kekacauan situasi di Timur Tengah dalam beberapa tahun ini akibat campur tangan militer AS.

Mantan Asistan Sekjen Liga Arab mengatakan kepada wartawan, "Saya tidak bisa menerima perkataan serupa. Saya merasa perkataan Hillary itu hanya untuk memperoleh keuntungan politik saja, karena tidak ada orang yang dapat bertanggungjawab atas korban jiwa rakyat jelata akibat perang, para pengungsi yang kehilangan rumah dan kerugian di seluruh kawasannya."

Dia mengatakan, "Di balik semua ini sebenarnya adalah prinsip "intervensionisme baru" yang dilaksanakan AS, tujuan egois mereka ialah mencoba memecah-belah kawasan Arab. Situasi Irak, Suriah dan Libia sekarang dapat ditelusuri sampai ke Perang Irak. Untuk mewujudkan pengontrolan terhadap energi dan situasi politik regional, AS mengacaukan semua kawasannya."

Mengenai pengakuan salah yang dilontarkan Hillary, pakar terkait juga berpendapat ini adalah cara terbaiknya untuk ikut serta dalam kampanye presiden sekarang.

Pakar masalah Timur Tengah menunjukkan, terorisme yang sekarang berada di Timur Tengah dan mengancam seluruh dunia ini berhubungan dengan serangkaian campur tangan dan dukungan AS serta Perang Irak.

Dia mengatakan: "Strategi intervensi AS di daerah manapun sangatlah sederhana, yaitu merebut keuntungan, lalu lepas tangan tanpa mempedulikan akibatnya. Namun di kawasan Timur Tengah, Perang Irak yang telah berlangsung bertahun-tahun juga membawa bencana kepada AS sendiri, sehingga AS terperosok ke dalam "lumpur Timur Tengah" yang digali sendiri, maka AS pasti akan berupaya melepaskan diri dari kesulitan ini di masa depan.

CRI

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.