Boao Forum for Asia (BFA) atau Forum Boao Asia akan diselenggarakan di Boao, Provinsi Hainan pada 22 hingga 25 Maret mendatang. Perdana Menteri China Li Keqiang akan menyampaikan pidato keynote dalam acara pembukaan pertemuan tahunan. Forum Boao tahun ini mengangkat tema "Asia's New Future: New Dynamics, New Vision". Tujuannya adalah membina wadah komunikasi antar berbagai pihak demi pembangunan integrasi Asia dan seluruh dunia.
Tahun ini bertepatan genap 15 tahun berdirinya Forum Boao. Dalam 15 tahun ini, Forum Boao telah memberikan kontribusi positif dalam mendorong pembangunan ekonomi Asia bahkan seluruh dunia. Forum Boao telah menyediakan jalur kerja sama di bidang kebudayaan, komunikasi antar pemuda dan pariwisata, serta memainkan peranan positif dalam peningkatan persahabatan dan dialog antar rakyat mancanegara.
Saat ini ekonomi dunia masih dalam kondisi lesu dan ekonomi Asia tetap menghadapi sejumlah kesulitan. Di kondisi ekonomi itulah, Forum Boao Asia tahun ini telah mengundang sorotan khusus. Pertemuan tahunan Forum Boao tahun ini akan terus mewarisi tradisi lama untuk meningkatkan kesepahaman bersama demi memberikan vitalitas baru bagi kestabilan dan perkembangan kawasan Asia dan seluruh dunia.
China selalu memandang penting peranan Forum Boao. Dalam acara pembukaan Forum Boao pada tahun lalu, Presiden China Xi Jinping mengajukan gagasan tentang "masyarakat senasib sepenanggungan Asia". Menjelang pembukaan pertemuan tahunan Forum Boao tahun 2016, tepatnya pada 23 Maret mendatang akan diadakan pertemuan kerja sama pertama negara-negara sepanjang Sungai Lancang-Mekong di kota Sanya, Provinsi Hainan. Dalam pertemuan itu para pemimpin dari China, Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam akan bersama-sama membahas rencana pembangunan kawasan ini, tujuannya adalah untuk membina masyarakat senasib sepenanggungan yang saling menguntungkan antar negara-negara di kawasan pengaliran Lancang-Mekong. Tahun ini adalah peringatan 25 tahun penggalangan hubungan dialog antara China dan ASEAN. China berkomitmen akan terus menjalankan kebijakan diplomatik yang bertetangga rukun untuk membina masyarakat senasib sepenanggungan yang lebih erat antara China dan ASEAN. China menargetkan penyelesaian perundingan tentang kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif (Regional Comprehensive Economic Partnership /RCEP), mendorong perundingan Zona Perdagangan Bebas China, Jepang dan Korsel, dan di atas dasar itu membentuk Masyarakat Ekonomi Asia Timur pada tahun 2020.
China bersedia berupaya bersama semua negara untuk membentuk kerangka kerja sama ekonomi Asia yang terbuka, inklusif, seimbang dan saling menguntungkan guna mendorong perkembangan Asia dan kerja sama regional.
CRI
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.