Tuesday, March 29, 2016

China Railway Group Limited Investasi Rp 26 Triliun di Bandar Malaysia

China Railway Group Limited (CREC) mengumumkan investasi US$ 2 miliar di Malaysia dengan ekspansi lebih lanjut ke pasar Asia Tenggara.

CREC, salah satu perusahaan milik negara terbesar di China, akan membuat investasi untuk membangun sebuah kompleks perkantoran terpadu sebagai kantor pusat regional di Bandar Malaysia, transportasi masa depan, bisnis dan pusat komersial Kuala Lumpur.

Pengumuman itu datang tiga bulan setelah tawaran sukses CREC dengan mitra joint-venture Malaysia pada bulan Desember untuk mengakuisisi 60 persen dari ekuitas dalam proyek Bandar Malaysia.

Zhang Zongyan, Presiden CREC, mengatakan proyek menandai peran baru perusahaan di Malaysia.

"Di masa lalu, kami kontraktor, sehingga proyek ini dari banyak makna bagi kita dalam arti bahwa kami bermitra dengan perusahaan lokal untuk berinvestasi dan membangun transportasi ini dan hub komersial," katanya kepada Xinhua.

terletak sekitar 7 km dari pusat kota Kuala Lumpur, Bandar Malaysia juga akan berfungsi sebagai terminal untuk kereta api kecepatan tinggi yang diusulkan yang menghubungkan ibukota Malaysia dan Singapura.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memuji investasi CREC sebagai kesaksian lain dari "hubungan persahabatan kita memiliki antara Malaysia dan China."

Menurut CREC, itu akan mengkonsolidasikan semua bisnis saat ini dan operasi setelah kantor pusat baru beroperasi.

Perusahaan akan menggunakan pusat regional baru untuk memperluas pasar ke negara-negara Asia Tenggara lainnya, dan untuk memfasilitasi pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur seperti jalan dan kereta api di wilayah tersebut seperti yang dipromosikan oleh inisiatif satu Belt dan Road.

CREC adalah salah satu perusahaan rekayasa dan konstruksi terbesar di dunia, dan juga memiliki bisnis, antara lain di industri manufaktur, pengembangan real estat dan sumber daya dan produk mineral. Saat ini peringkat ke-71 dalam daftar Fortune 500, dengan omset melebihi 100 miliar dolar AS per tahun.

Najib mengatakan negaranya menargetkan lebih banyak PMA dari China.

investasi non-keuangan oleh perusahaan-perusahaan China di Malaysia mencatat peningkatan mengesankan 237 persen menjadi 410 juta dolar AS pada tahun 2015, menurut statistik China. Para pejabat China mengatakan perusahaan China berinvestasi di daerah yang lebih beragam dengan lebih fokus pada kualitas.

Terlepas dari investasi CREC di Bandar Malaysia, China General Nuclear Power Corporation (CGN), salah satu dari perusahaan energi bersih China, menandatangani perjanjian pembelian saham dengan perusahaan energi Malaysia Edra Global Energy tahun lalu untuk membeli 13 proyek energi bersih yang tersebar di Malaysia, dan Mesir .

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.