Jepang kemarin mengatakan membangun stasiun radar di Yonaguni untuk mampu melakukan pengawasan di pulau sengketa yaitu Diaoyu (China dan Senkaku (Japan) serta pengawasan terhadap llaut China Timur,
"Stasiun radar ini akan mengiritasi China," kata Nozomu Yoshitomi, seorang profesor di Universitas Nihon dan mantan mayor jenderal di Angkatan Pertahanan Diri Jepang.
Selain menjadi pos mendengarkan, fasilitas tersebut dapat digunakan untuk operasi militer di kawasan itu, tambahnya. juga untuk meningkatkan kemampuan militer Jepang yang lebih luas di sepanjang rantai pulau, yang membentang 1.400 km (870 mil) dari daratan Jepang.
Toshi Yoshihara, seorang profesor Naval War College AS, mengatakan Yonaguni berada di sebelah dua poin Flash potensial di Asia - Taiwan dan Kepulauan Diaoyu.
"Sebuah jaringan radar di sepanjang rantai pulau akan meningkatkan kemampuan Jepang untuk memantau Laut China Timur," tambahnya. Yonaguni hanya terletak sekitar 100 km (62 mil) timur dari Taiwan, dekat tepi zona identifikasi pertahanan udara yang didirikan oleh China pada tahun 2013.
Selama lima tahun ke depan, Jepang akan meningkatkan kemampuan pasukan Bela Diri di Laut China Timur sekitar seperlima hampir 10.000 personel, termasuk baterai rudal yang akan membantu Jepang menarik tirai defensif sepanjang rantai pulau.
Untuk menandai dimulainya operasi, militer Jepang akan mengadakan upacara pembukaan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.