Iran dan sebuah konsorsium raksasa energi China dan Prancis menandatangani kesepakatan multi-miliar dolar di Teheran untuk mengembangkan lapangan gas utama Iran di Teluk Persia.
Kesepakatan tersebut menyusul sebuah Nota Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani oleh National Iranian Oil Company dan sebuah konsorsium yang melibatkan China National Petroleum Corporation (CNPC), Petropars Total Prancis pada bulan November 2016 untuk mengembangkan ladang gas Iran Selatan Pars (SP11).
Pada upacara penandatanganan kemarin, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh, CEO Total Patrick Pouyanne dan Lv Gongxun, perwakilan CNPC turut hadir.
Menurut Zanganeh, kontrak pengembangan lapangan gas bernilai 4,8 miliar dollar A.S. Kontrak akan dilakukan dalam dua tahap dengan total waktu 20 tahun.
Pada setiap tahap, 2,4 miliar dolar AS dana asing akan dialokasikan untuk proyek tersebut, kata menteri tersebut, menambahkan bahwa Total akan mengoperasikan proyek SP11 dengan saham 50,1 sedangkan CNPC dengan 30 persen saham dan Petropars dengan 19,9 persen.
Iran mengharapkan untuk menghasilkan sebanyak 56 juta meter kubik gas alam setiap hari dari lapangan ini setelah beroperasi penuh, katanya.
Lapangan Pars Selatan adalah ladang gas kondensat alami yang terletak di Teluk Persia. Ini adalah ladang gas terbesar di dunia yang dibagi antara Iran dan Qatar.
Menurut Badan Energi Internasional, lapangan tersebut menampung sekitar 51 triliun meter kubik gas alam dan sekitar 50 miliar barel gas alam kondensat.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.