Friday, July 7, 2017

China protes keras, akibat ulah tentara India yang masuk ke wilayah Tibet

China mendesak India untuk segera menarik pasukan perbatasannya yang telah menyeberang ke wilayah China dan memperbaiki kesalahannya dengan tindakan praktis.

"Pasukan India saat ini berada di wilayah China, dan masalahnya tetap tidak stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pada sebuah konferensi pers rutin.

Dia mendesak India untuk menunjukkan ketulusan dalam menyelesaikan sengketa perbatasan dan mengembangkan hubungan bilateral, dan menciptakan kondisi untuk perkembangan normal hubungan China-India.

Geng mengatakan bahwa bagian Sikkim di perbatasan China-India didefinisikan dalam Konvensi Antara Inggris Raya dan China Berkaitan dengan Sikkim dan Tibet pada tahun 1890. Pemerintah India yang berturut-turut telah mengakui demarkasi tersebut.

Dia juga mengutip sebuah catatan yang diajukan oleh kedutaan besar India di China kepada Kementerian Luar Negeri China pada 12 Februari 1960, untuk menjelaskan perbatasan India.

Pemerintah India menyambut baik catatan China yang menjelaskan demarkasi perbatasan tersebut, mengatakan Sikkim dan Bhutan termasuk di satu sisi perbatasan sementara Tibet berdiri di sisi lain, menurut catatan kedutaan India.

Catatan kedutaan India mengutip sebuah catatan China yang mengatakan bahwa perbatasan antara Sikkim dan Tibet telah ditetapkan secara resmi, dan tidak ada perbedaan atau perselisihan dalam penggambaran peta dan juga dalam praktiknya.

Pemerintah India bersedia menambahkan bahwa batas tersebut juga telah ditandai di lapangan, kata catatan India tersebut.

Geng mengatakan bahwa langkah baru-baru ini di India telah melanggar tujuan dan prinsip Piagam PBB, dan menginjak-injak hukum internasional dan norma-norma dasar hubungan internasional.

Pada awal 1950-an, China, India dan Myanmar bersama-sama memprakarsai Lima Prinsip Co-eksistensi Damai, yang saling menghargai integritas dan kedaulatan teritorial masing-masing, tanpa agresi, tidak campur tangan dalam urusan internal, kesetaraan dan kerja sama masing-masing untuk saling Manfaat, dan koeksistensi damai.

"Dengan secara ilegal menyeberang ke wilayah negara lain, India telah menginjak norma dasar hubungan internasional yang telah dimulai sendiri," kata juru bicara tersebut.

"Bagaimana India bisa memenangkan kepercayaan dari negara-negara tetangganya dan memainkan peran lebih besar dalam urusan global, jika hal itu tidak memperbaiki kesalahannya secara tepat waktu?" Kata Geng.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.