Wednesday, November 23, 2016

Pembangunan Malaka Gateway


China dan Malaysia baru saja memulai pembangunan pelabuhan perdagangan baru di Malaka dengan investasi awal lebih dari US$ 14 miliar, dalam tujuan untuk menggantikan Singapura sebagai pelabuhan perdagangan utama di Asia Tenggara. yang disebut Melaka Gateway.

Pelabuhan perdagangan baru akan menjadi joint venture dengan perusahaan yang didanai negara Malaysi dan China PowerChina Internasional. Pembangunan Melaka Gateway akan melibatkan reklamasi tanah dari tiga pulau lepas pantai di lepas pantai Malaysia dan dijadwalkan selesai papuingada tahun 2025. Menurut proyeksi, 100.000 kapal pengiriman akan berlabuh di pelabuhan, tanpa harus mampir rute monopoli yang dipegang oleh Singapura selama beberapa abad terakhir.

Investasi China ini namun bertemu dengan sarkasme media Singapura, dengan Media Singapura Straits Times melakukan propaganda dengan menyebutnya sebagai "strategi militer" untuk mengamankan Laut China Selatan. Dalam cakupan artikel mereka, Straits Times berusaha untuk menabur perselisihan dengan mengutip sumber-sumber anonim mengklaim China adalah mengurangi ketergantungan pada Selat Malaka dengan pipa alternatif berarti melalui Myanmar dan karenanya menunjukkan bahwa Malaysia tidak harus berpikir terlalu banyak tentang investasi.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.