Perdana Menteri China Li Keqiang dalam laporan pekerjaan pemerintah yang disampaikan pada tanggal 5 bulan ini mengatakan akan mendorong pembangunan "satu sabuk satu jalan", mempertahankan konsultasi bersama, pembangunan bersama dan pembagian bersama, agar "satu sabuk satu jalan" menjadi tali perdamaian dan persahabatan dan menjadi jalan kemakmuran bersama. Sementara itu, opini dunia Barat ternyata salah paham atas proposal China mengenai "satu sabuk satu jalan", membandingkan "satu sabuk satu jalan" dengan "rencana Marshall" dan berpendapat bahwa pembangunan "satu sabuk satu jalan" bertujuan untuk merebut sumber, "satu sabuk satu jalan" terutama ditujukan terhadap negara-negara berkembang. Jadi apakah maksudnya China meluncurkan proposal "satu sabuk satu jalan"? Apakah kesalahpahaman dunia Barat terhadap "satu sabuk satu jalan"? Dan bagaimanakah China mengatasi kesalahpahaman?
Pada bulan September tahun 2013, Presiden China Xi Jinping dalam kunjungannya di Kazakstan mengemukakan proposal mengenai pembangunan bersama "jalur ekonomi Jalan Sutra". Pada bulan Oktober tahun 2013, Presiden Xi Jinping dalam kunjungannya di negara-negara ASEAN mengajukan gagasan strategis mengenai pembangunan bersama "Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21". Selanjutnya "satu sabuk satu jalan" diluncurkan sebagai strategi China dalam kebijakan keterbukaan pada era baru. Pada bulan Maret tahun 2015, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan China telah mengumumkan "Prospek dan Aksi Pembangunan Bersama Jalur Ekonomi Jalan Sutra dan Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21". Ini berarti bahwa strategi penting yang akan membawa pengaruh kepada 4,4 miliar penduduk di 26 negara dan daerah dengan membangun koridor ekonomi yang paling panjang di dunia, strategi tersebut akan memasuki tahap yang kunci. Sejalan dengan dikemukakannya strategi "satu sabuk satu jalan", dana Jalan Sutra senilai US$ 40 miliar telah didirikan, Inggris, Prancis, Jerman, Italia dan Korea Selatan bergabung dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB), strategi "satu sabuk satu jalan" membawa pengaruh berkelanjutan di dalam negeri China dan di dunia internasional. Selama dua tahun ini, sejumlah proyek penting terkait "satu sabuk satu jalan" telah mencapai terobosan dan hasil tahap awal. Pada tahun ini, "satu sabuk satu jalan" sudah memasuki tahap baru.
"Satu sabuk satu jalan" menegaskan kerja sama dan menang bersama, sama sekali berbeda dengan "rencana Marshall" yang merupakan hasil perang dingin, AS perlu melihat dokter psikologi apabila menjadikan "satu sabuk satu jalan" sebagai tantangan terhadap "persetujuan kemitraan trans Pasifik", karena AS terkena penyakit paranoia. Perbedaan yang paling besar antara keduanya ialah apakah disertai syarat tambahan. "Satu sabuk satu jalan" tidak disertai syarat tambahan dan terbuka. Proposal yang dikemukakan oleh China itu akan dibahas bersama dengan komunitas ekonomi lainnya tanpa syarat tambahan apa pun. Namun, "rencana Marshall" disertai syarat tambahan, yaitu negara-negara sosialis harus mengubah warnanya apabila ingin mendapat bantuan.
Berkenaan dengan sebagian orang yang mengatakan bahwa China mengekspor kapasitas produksi yang terbelakang, seolah-olah hal yang terbelakang sulit diekspor, karena itu tidak sesuai dengan hukum. Apakah keunggulan China? Ekonomi. Keunggulan utama berada di bidang ekonomi, isi utama "satu sabuk satu jalan" ialah kerja sama di bidang ekonomi, termasuk investasi dalam pembangunan pabrik dan pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan dan bandar udara serta proyek interkoneksi seperti jaringan tenaga listrik, jaringan telekomunikasi dan jaringan pipa minyak dan gas. Bidang-bidang tersebut justru adalah keunggulan China, bukanlah yang terbelakang atau perlu disisihkan.
"Satu sabuk satu jalan" bermanfaat bagi pembentukan konfigurasi baru dalam keterbukaan China, membangun platform toleransi yang saling menguntungkan dan saling membawa sejahtera. Tugas inti dalam pembangunan bersama "satu sabuk satu jalan" ialah mengembangkan ekonomi, meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan melalui saling terbuka antara China dengan negara dan daerah Asia Tengah dan Asia Tenggara di sepanjang jalan, membentuk lingkungan persaingan pasar yang adil, mendorong pertukaran bebas antara berbagai sumber, terus memperluas skala dan volume total perkembangan ekonomi, mengoptimalkan struktur ekonomi, untuk selanjutnya membawa sejahtera kepada rakyat berbagai negara di sepanjang jalan.
Di sepanjang "satu sabuk satu jalan" terdapat sebagian negara berada dalam situasi politik yang kurang stabil, maka dalam proses pelaksanaan strategi besar itu, apakah yang perlu diperhatikan?
Memang terdapat risiko yang mungkin dihadapi. Yang pertama adalah risiko politik dan keamanan, sebagian negara di sepanjang jalan masih belum menetapkan model perkembangan ekonomi, terdapat sejumlah unsur ketidakstabilan. Kedua, risiko dalam operasi ekonomi, khususnya diperlukan dana besar untuk pembangunan infrastruktur, maka perlu bertindak hati-hati dalam investasi. Dan ketiga, risiko keselamatan pribadi, terutama ancaman besar dari ekstremisme agama, terorisme dan separatisme di sebagian negara.
CRI
Tuesday, March 15, 2016
Strategi "Satu Sabuk Satu Jalan"
Related Posts:
Warga Rusia berkunjung ke kapal perang ChinaKapal perang China yang berlabuh di pelabuhan Novorossiysk Rusia mengadakan open ship dan banyak mendapat kunjungan dari warga Rusia. … Read More
Jackie Chan menjadi duta anti narkoba Singapura Bintang film Jackie Chan disebut sebagai selebriti pertama untuk duta anti-narkoba Singapura, Menteri dalam negeri Singapura Masagos mengatakan meskipun Jackie Chan memiliki jadwal kerja yang sibuk, ia setuju untuk mendukun… Read More
Dokter Hui yang bertugas di akar rumputInilah Ma Yuhua (kanan), dokter dari etnis Hui yang bertugas di Kampung Luojiahewan, Pekan Wangtuan, Kabupaten Tongxin, Daerah Otonom Ningxia, terlihat sedang merawat seorang pasien, Ma Yuhua telah bertugas di tingkat akar um… Read More
Pria China ini membuat Excavator sendiriMembuat excavator untuk pria dengan hanya pendidikan sekolah menengah, itu benar-benar mengesankan. Seorang pria China berusia 25 tahun menghabiskan tiga bulan untuk merancang dan tiga hari untuk membuat excavator di provinsi… Read More
ADB lakukan reformasi karena takut tersaingi oleh AIIB Karena adanya Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) yang disponsori China, Bank Pembangunan Asia (ADB) kini memulai langkah reformasinya.Menurut laporan media Jepang, Presiden ADB, Haruhiko Kuroda dalam sambutannya pada … Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.