Etnis Tatar yang bermukim di ujung barat China

Etnis Tatar di China tinggal secara berkelompok di Kota Yining, Tacheng dan Urumqi di Wilayah Otonomi Uygur Xinjiang China.

Etnis Tatar juga dikenal sebagai etnis "Dadan". Pada pertengahan abad ke-15, etnis itu menetap di daerah aliran Sungai Volga dan Kama. Pada awal abad ke-20, etnis Tatar bermigrasi ke wilayah Xinjiang dan menjadi salah satu etnis minoritas di China.

Etnis Tatar memiliki bahasa sendiri, tulisannya berbasis tulisan bahasa Arab. Oleh sebab etnis itu menetap bersama etnis Uygur dan etnis Kazak sejak turun temurun, maka bahasa dan tulisan kedua etnis itu juga sering digunakan dalam kehidupan etnis Tatar.

Banyak Etnis Tatar berdagang atau bekerja sebagai guru di kota-kota. Selama lebih 100 tahun lalu, etnis Tatar telah memberi kontribusi besar terhadap pembangunan di Daerah Otonom Etnis Uigur Xinjiang China. Saat ini, populasi etnis Tatar aktif mencemburkan diri dalam bidang bisnis dan perdagangan. etnis Tatar beragama Islam, roti panggang dan kue etnis itu sangat terkenal di Daerah Otonom Uigur Xinjiang China.

Adat istiadat etnis Tatar memiliki karakteristik masyarakat Eropa, rumah, dekorasi dan cara hidup mereka berbeda dengan etnis Uygur dan etnis Kazak di daerah itu, ini disebabkan etnis itu berasal dari Eropa dan tinggal secara berkelompok di kota itu.

Rumah penduduk etnis Tatar memiliki atap yang rata, halamannya ditanam pohon, rumput dan bunga, tampak seperti taman bunga. Tembok rumah etnis itu lebih tebal untuk mencegah kebakaran dan tahan dingin pada musim dingin. Warna dinding rumah mereka lebih cerah dan dihiasi dengan karpet. Perabot di rumah itu berciri gaya Eropa dan sangat mewah.

Pria etnis Tatar suka memakai kemeja putih yang bersulam, baju dan celana mereka berwarna hitam, topi mereka biasanya warna hitam atau putih dan bordir. Kaum wanita etnis itu suka memakai topi berwarna-warni dan dihiasi mutiara, rok panjang warna putih, kuning atau merah, mereka juga suka memakai anting, gelang dan rantai.

Makanan etnis Tatar sangat lezat, dua jenis roti etnis itu sangat terkenal. Penduduk etnis Tatar selain suka minum teh, juga sangat suka minuman yang terbuat dari madu atau anggur liar. Kue Etnis Tatar berciri kue di Eropa, jumlah jenisnya sangat banyak dan sedap. Etnis Tatar biasanya menggunakan garpu saat makan. Kalau penduduk etnis itu menghadiri jamuan etnis Uigur atau Etnis Kazak, mereka biasanya membawa garpu baja sendiri.

Berdasarkan kebiasaan etnis Tatar, upacara pernikahan biasanya diadakan di rumah pengantin perempuan. Setelah menikah, pengantin baru akan tinggal di rumah pengantin perempuan selama 3 sampai 6 bulan, ada suami istri setelah memiliki anak baru pindah ke rumah suami.

Upacara pernikahan Etnis Tatar berdasarkan aturan agama Islam. Setelah imam berdoa, ia akan bertanya pengantin baru apakah mereka setuju menikah atau tidak. Setelah mendapat jawaban, imam akan menyediakan segelas air gula kepada pengantin baru untuk diminum oleh kedua mereka, air gula itu melambangkan pengantin baru akan hidup bahagia dan manis seperti gula. Pada keesokan harinya, pengantin pria akan menziarahi mertua dan membawa istrinya pulang ke rumahnya. Jamuan pernikahan dan berbagai hiburan sudah disiapkan di rumah pengantin pria.

Mertua sangat ramah memperlakukan menantu pria, selama pengantin pria tinggal di rumah pengantin perempuan, mertua akan menyajikan makanan yang paling lezat kepada menantu mereka agar menantu itu merasa seperti berada di rumah sendiri.

Penduduk etnis Tatar pandai menyanyi dan menari. Di Daerah Otonom Uigur Xinjiang China, kalau etnis lain merayakan pesta atau upacara pernikahan, etnis Tatar yang menghadiri upacara itu akan mempersembahkan tarian yang menarik dan lagu yang merdu.

Selama festival, penduduk etnis Tatar biasanya mengadakan kompetisi menari. Pada musim semi setiap tahun, penduduk etnis itu akan mengadakan pesta meriah yang dikenal sebagai "Pesta Saban". Penduduk etnis itu memilih satu tempat yang pemandangan alamnya sangat indah, para hadirin sambil menyanyi sambil menari, mereka menikmati waktu yang sangat bahagia.