Pada zaman Negara-Negara Berperang, negeri Qi diperintah oleh raja Qiwei. Namun, beliau selalu bersikap acuh tak acuh terhadap urusan negara, dan asyik menghabiskan waktu dengan minum alkohol dan makan sepuas-puasnya sambil ditemani selir-selir yang cantik, sehingga cita-cita luhur yang ditunjukkannya ketika naik takhta bertahap memudar. Kondisi ini menyebabkan negara Qi berada di ambang kehancuran.
Pada saat itu, ada seorang pegawai bernama Chunyu Kun yang sangat bijak dalam menggunakan metafora ketika memberikan nasihat kepada raja. Kebanyakan rekomendasi yang dikemukakannya selalu diterima oleh raja. Mengingat Raja Qiwei sangat suka akan teka-teki, Chunyu Kun mencoba memikirkan satu cara yang bijak.
Pada suatu hari, ketika menghadap Raja Qiwei di istana, dia berkata:
"Hamba ada satu teka-teki yang ingin hamba kongsi dengan tuanku. Ada seekor burung besar yang tinggal di istana ini. Namun, burung itu tidak hanya tidak ingin mengembangkan sayapnya untuk terbang, bahkan tidak pernah membuka mulutnya pun untuk berbunyi. Cobalah tuanku teka burung apakah itu. "
Raja Qiwei segera mengerti bahwa tujuan sebenarnya Chun Yukun berbagi teka-teki itu dengannya adalah untuk menyindirnya sebagai seorang penguasa yang tidak mampu berbuat apa-apa pun. Setelah berpikir beberapa lama, beliau bertitah dengan penuh yakin:
"Meskipun burung itu tidak ingin terbang sekarang, namun, setelah ia mengembangkan sayapnya, ia akan ke langit biru. Meskipun ia tidak ingin terdengar sekarang, namun, setelah ia membuka mulutnya, bunyinya akan mengguncang dunia. Tunggu saja ya!"
Sejak itu, Raja Qiwei mulai berkonsentrasi penuh ke urusan negara. Di bawah pemerintahannya, situasi di negara Qi membaik. Akhirnya, negerinya berhasil dibangunnya kembali menjadi sebuah negeri yang disegani tetangga dan ditakuti musuh
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Yi Ming Jing Ren" ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang tidak tahu menghargai bakat dan kemampuan yang dimiliki mereka. Namun, jika mereka menggunakan bakat mereka dengan sebaik-baiknya, mereka pasti akan mencapai keberhasilan yang cemerlang.
Wednesday, May 20, 2015
Home »
Cerita
» "Yi Ming Jing Ren" ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang tidak tahu menghargai bakat
"Yi Ming Jing Ren" ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang tidak tahu menghargai bakat
Related Posts:
"36 Taktik Peperangan" Tutup Pintu untuk Menangkap Pencuri 36 Taktik Peperangan merupakan sebuah buku yang di dalamnya terkandung 36 taktik perang yang digunakan pada zaman kuno di China dan diwarisi sampai hari ini. Taktik-taktik perang yang terkandung di dalam buku itu telah digu… Read More
Taktik Peperangan "Wanita Cantik Dalam 36 Taktik Peperangan pada zaman China kuno, taktik "Wanita Cantik" digunakan ketika seseorang menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.Taktik "Wanita Cantik" berarti menggunakan wanita cantik untuk menggoda dan me… Read More
Cerita taktik peperangan berlagak berani Di China ada pepatah yang berbunyi bahwa "Tiupu Daya Tidak Pernah Berakhir pada Perang". Taktik "Berlagak Berani" berarti, jika kekuatan pertahanan sebuah kota kurang, pihak yang mempertahankan kota itu bolehlah membiarkan … Read More
Cerita 36 Taktik Peperangan "Menunjuk ke pohon murbei, tetapi mengutuk pada pohon lotus" "36 Taktik Peperangan" adalah sebuah buku klasik yang berisi 36 taktik perang yang tidak hanya digunakan pada zaman kuno bahkan diwariskan sampai ke zaman ini di China. Pada saat ini, "36 Taktik Peperangan" telah disesuaika… Read More
Cerita tentang Taktik cederakan diri dengan Sengaja Biasanya, manusia tidak akan melukai diri sendiri. Namun, "Taktik cederakan diri dengan Sengaja" tidak sesuai kelaziman itu. Untuk suatu maksud yang tersembunyi atau kepentingan strategis jangka panjang, seseorang akan memp… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.