Sudan Selatan mengalami ketidakstabilan baru-baru ini dengan konflik konstan di daerah timur laut dan ketegangan terus-menerus di ibukota Juba. Menurut laporan Misi PBB di Sudan Selatan (UNMISS), batalion infanteri penjaga perdamaian asal China menggantikan batalyon infanteri penjaga perdamaian asal Nepal. untuk melakukan tugas-tugas seperti patroli perkotaan, perlindungan pengungsi dan pertahanan kamp secara mandiri.
Sebelum menerima tugas di atas, batalion infanteri penjaga perdamaian China telah melakukan pelatihan dan persiapan komprehensif dan rinci, kata Wang Zhen, kepala batalyon. Mereka juga telah meluncurkan pelatihan patroli bersama dengan pasukan penjaga perdamaian asing lainnya untuk membangun rencana kerjasama.
Banyak warga di sepanjang jalan menunjukkan tanda acungan jempol dan beberapa bahkan menyapa pasukan penjaga perdamaian dalam bahasa China. Seorang pemilik toko lokal mengatakan: "pasukan penjaga perdamaian China handal!"
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.