Jepang akan bergabung dengan latihan militer AS-Australia untuk pertama kalinya dalam tanda link keamanan diantara tiga negara itu sebagai bagian dari sengketa di Laut China Selatan.
Sementara hanya 40 perwira Jepang dan tentara akan mengambil bagian dalam latihan yang melibatkan 30.000 tentara AS dan Australia pada awal Juli, para ahli mengatakan langkah itu menunjukkan bagaimana Washington ingin mendorong kerjasama di antara sekutu keamanan di Asia.
Latihan dua tahunan The Talisman Sabre, yang akan diselenggarakan di lokasi sekitar Australia, akan mencakup operasi maritim, pendaratan amfibi, taktik pasukan khusus dan perang kota.
"Saya pikir AS sedang mencoba untuk mendapatkan sekutunya untuk berbuat lebih banyak," kata Euan Graham, direktur Program Keamanan Internasional di Lowy Institute di Sydney.
"Ada simetri yang jelas antara Jepang sebagai jangkar atas aliansi Pasifik Barat dan ... Australia sebagai jangkar selatan."
Personil Jepang akan menanamkan dengan pasukan AS, sementara 500 tentara Selandia Baru akan bergabung kontingen Australia, menurut situs Pertahanan Australia.
Menteri Pertahanan Jepang Gen Nakatani menolak saran latihan yang ditujukan untuk China, mengatakan Reuters bahwa Jepang hanya ingin meningkatkan kerjasama militer dengan Amerika Serikat dan Australia.
Friday, May 29, 2015
Home »
Berita
» Jepang bergabung dengan AS dan Australia dalam latihan perang di tengah meningkatnya ketegangan dengan China
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.