Pada Zaman Chunqiu, yaitu sekitar 2000 tahun yang lalu, negeri Qin telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap negara Zhao. Akhirnya, tentara Qin berhasil mengepung Handan, ibukota negara Zhao, untuk memaksa raja negeri tersebut menyerahkan kekuasaan pemerintahannya. Pada saat yang genting itu, raja negeri Zhao memutuskan untuk mengirim Perdana Menterinya, Zhao Sheng ke negara Chu untuk meminta bantuan militer dari negara tersebut.
Sebelum berangkat, Zhao Sheng memanggil semua pengikutnya, untuk memilih seorang yang serba bisa dari mereka untuk mengikutinya ke negara Chu. Melihat Zhao Sheng susah untuk membuat pilihan, salah seorang pengikutnya yang bernama Mao Sui pun mengusulkan dirinya sendiri untuk dibawa bersama ke negara Chu.
Melihat kemauan yang kuat yang ditunjukkan oleh Mao Sui itu, ahkirnya, Zhao Sheng setuju untuk membawanya ke negara Chu.
Setelah tiba di negeri Chu, Zhao Sheng segera menghadap raja Chu di istana. Namun, meskipun keduanya telah berbicara panjang dari pagi sampai petang, namun sedikitpun kemajuan tidak tercapai. Melihat keadaan itu, Mao Sui yang menunggu di luar dewan istana itu, terus melesat masuk ke dalam dewan istana, sambil berkata dengan lantang,
"Tuanku membantu negeri Zhao melawan negeri Qin sesuai dengan kepentingan kedua pihak. Situasi di negeri Zhao benar-benar sangat cemas. Mengapa tuanku masih menunda membuat keputusan?"
Raja Chu menjadi berang, dan meminta Mao Sui supaya segera keluar dari dewan istana. Namun, Mao Sui tidak mematuhi perintah raja Chu. Sebaliknya, dia bergegas mendekati raja itu dan mencabut keluar pedangnya, sambil berkata,
"Negara Chu besar dan kaya, tetapi takut kepada negeri Qin. Kini negeri Zhao ingin bersekutu dengan negeri tuanku, tetapi tuanku tetap takut kepada mereka. Dengan sifat ini, bagaimana tuanku dapat memperkuat keyakinan rakyat terhadap pemerintah? Bagaimana administrasi yang tuanku terapkan ini akan tetap lama? Nyawa tuanku kini berada di tangan hamba. Silalah tuanku buat keputusan dengan cepat. "
Melihat hati raja Chu tampaknya sudah tersentuh dengan bujukannya itu, Mao Sui menurunkan pedangnya, lalu menjelaskan secara lebih rinci apa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara Chu jika negeri itu membantu negara Zhao melawan serangan negeri Qin. Setelah berpikir beberapa lama, raja Chu berkenan dengan rekomendasi Mao Sui tersebut. Maka, beliau segera mengirim tentaranya ke negara Zhao, dan berhasil membantu negeri tersebut menewaskan tentara negeri Qin.
Catatan Keterangan:
Peribahasa "Mao Sui Zi Jian" ini digunakan untuk mempersendakan seseorang yang sanggup mengusulkan dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu tugas secara sukarela.
Saturday, March 28, 2015
Home »
Cerita
» Seseorang yang sanggup mengusulkan dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu tugas secara sukarela.
Seseorang yang sanggup mengusulkan dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu tugas secara sukarela.
Related Posts:
Kertas di Luoyang mahal sekali Zuo Si adalah seorang sastrawan yang tersohor di China pada zaman Dinasti Jin. Sebenarnya, dia seorang anak nakal yang tidak mau menuntut ilmu ketika masih kecil. Hal itu sangat memeningkan kepala orangtuanya.Pada suatu har… Read More
Sanggup Menerima Penghinaan Biarpun Diminta Merangkak di Bawah Kelangkang Orang Han Xin adalah seorang pemimpin militer yang tersohor dalam sejarah China. Dia dilahirkan dalam sebuah keluarga yang sangat miskin, dan orang tuanya telah meninggal dunia sejak dia masih kecil,. Sebelum bertugas di pasukan,… Read More
Stasiun kereta api ArxanStasiun kereta api Arxan adalah stasiun terkecil namun memiliki arsitektur yang indah di China, terletak di Arxan City, Daerah Otonom Mongolia Dalam. Stasiun ini di bangun pada tahun 1937.. … Read More
Qi Bu Cheng Shi Pada zaman kerajaan Tiga Negeri, iaitu pada tahun 220 Masihi hingga tahun 280 Masihi, raja Negeri Wei, iaitu Cao Cao merupakan panglima tentera dan juga penyair yang paling terkemuka di China. Dua orang anaknya, iaitu Ca… Read More
"Yi Ming Jing Ren" ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang tidak tahu menghargai bakat Pada zaman Negara-Negara Berperang, negeri Qi diperintah oleh raja Qiwei. Namun, beliau selalu bersikap acuh tak acuh terhadap urusan negara, dan asyik menghabiskan waktu dengan minum alkohol dan makan sepuas-puasnya sambil… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.