Friday, March 27, 2015

Dari Bataran Kali Anyar Hingga Istana, Kisah Presiden Jokowi

Demi mengingat dan merayakan genap 65 tahun penggalangan hubungan diplomatik China-Indonesia, Akademi Nasional Strategi Internasional China (NIIS), Akademi Sosial Sains China (SSAP) dan Akademi Pers Sosial Sains China kemarin mengadakan acara peluncuran buku "Dari Bataran Kali Anyar Hingga Istana, Kisah Presiden Jokowi". Buku ini ditulis oleh peneliti senior Indonesia dan Asia Tenggara, Profesor Xu Liping.

Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh Bapak Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo. Dalam kata sambutannya, Soegeng Rahardjo berharap buku biografi Presiden Jokowi ini dapat digunakan sebagai platform agar masyarakat China dapat lebih mengenal politik Indonesia, ekonomi Indonesia dan Sosial Budaya Indonesia. Ia memuji semangat penulis Xu Liping tentang Presiden Jokowi dan menjadikan buku ini sebagai catatan sejarah sebagai referensi tentang perkembangan hubungan China dan Indonesia di masa mendatang.

"Buku ini merupakan wujud ketertarikan masyarakat China untuk lebih mengenal pemimpin Indonesia secara khusus dan bangsa Indonesia secara umum. Rangkaian kisah nyata dan pengalaman hidup Presiden Joko Widodo diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia bagi China. Karya Profesor Xu Liping ini juga akan menjadi catatan sejarah di masa mendatang sebagai referensi tentang perkembangan hubungan China dan Indonesia."

Sekjen Partai Chinese Academy of Social Sciences, Profesor Wang Linggui juga menyatakan bahwa buku ini sangat berciri khas dan cocok untuk dibaca oleh semua kalangan. Ia mengatakan, isi dalam buku tersebut ditulis dengan kata-kata yang populer dan mudah diserap. Selain itu, "Dari Bataran Kali Anyar Hingga Istana, Kisah Presiden Jokowi" juga mengkompilasi gambaran hidup Jokowi, serta cara padang Jokowi terhadap akademisi dalam dan luar negeri, demi meningkatkan pertukaran akademi antara China dan Indonesia.

Profesor Xu Liping sebagai penulis juga merasa adalah sebuah kewajiban dan tanggung jawab untuk memperkenalkan semangat Presiden Indonesia Joko Widodo ke masyarakat China. Walaupun dalam proses penulisan ini ia mendapat kesulitan dalam mencari bahan-bahan tentang latar belakang Jokowi, ia tetap dapat menyelesaikan buku ini tepat pada waktunya.

"Kesulitan saya adalah di saat mencari bahan-bahan tentang kehidupan Jokowi di universitas dan kehidupan cintanya dengan sang istri. Bahan-bahan itu sangatlah terbatas. Tapi bagi saya pribadi, jokowi itu adalah sosok orang biasa yang bisa menjadi presiden Indonesia. Luar biasa sekali. Jadi hal ini sudah menjadi kewajiban saya untuk memperkenalkan Jokowi guna menginspirasi pembaca China."

Acara peluncuran buku ini diakhiri dengan pembahasan gagasan besar China "One Belt One Road"oleh pakar-pakar China dan Duta Besar Soegeng Rahardjo.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.