Jika China dapat mengatasi hambatan teknis, sebuah jalan tol yang menghubungkan Daerah Otonomi Tibet dan Provinsi Qinghai di barat China layak untuk di bangun, "Secara teknis, kami memiliki kepercayaan diri untuk membangun Qinghai-Tibet Expressway," kata Wang Shuangjie, kepala Konsultan.
Wang mengatakan hambatan teknis utama terletak pada 500-km yang berada di kawasan bumi yang beku jalan tol ini direncanakan sepanjang 1.900-km yang menghubungkan ibukota daerah Tibet Lhasa dengan Xining ibukota provinsi Qinghai. Lhasa adalah satu-satunya ibukota wilayah yang tidak terhubung dengan jaringan tol di China, tapi jalan raya Sichuan-Tibet, bersama dengan jalan raya Qinghai-Tibet dan jalan raya, Xinjiang-Tibet adalah tiga jalan utama ke Tibet.
Kondisi ekstrim di Qinghai-Tibet Plateau, seperti ketinggian, kandungan oksigen rendah, radiasi matahari yang kuat dan suhu beku, menimbulkan tantangan untuk pembangunan jalan tol dan pemeliharaan masa depan, kata Wang.
Tol akan berada di ketinggian rata-rata di atas 4.500 meter dan suhu rata-rata tahunan di bawah nol.
Wang dan timnya juga perlu untuk mengatasi masalah mengenai dampak lingkungan yang mungkin dari tol dan datang dengan teknologi yang tepat untuk memperbaiki lingkungan ekologi yang akan rusak akibat konstruksi jalan tol.
Saat ini, China telah menyelesaikan pembangunan roadbed dari 300-km bagian jalan tol antara Xining dan Caka di Qinghai, sedangkan pembangunan bagian 400-km yang menghubungkan Xining dengan Golmud masih berlangsung.
Sisa bagian 1.100-km tetap menjadi masalah sulit untuk di pecahkan oleh para insinyur, tapi apa yang telah dipelajari dalam membangun jalur kereta api di dataran tinggi Qinghai-Tibet mungkin dapat membantu.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.