Laporan yang dikeluarkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menunjukkan bahwa China menempati urutan kedua dalam nilai perdagangan global tahun 2012, setelah Amerika Serikat (AS). Nilai perdagangan China hanya berselisih US$ 15 miliar dengan nilai perdagangan AS. WTO kemarin (10/4) di markas besar Jeneva mengumumkan data statistik nilai perdagangan berbagai anggota pada tahun 2012 dan peramalan perdagangan global tahun ini.
Laporan tersebut menunjukkan nilai ekspor China tahun lalu tercatat US$ 2 triliun dan nilai impor tercatat US$ 1.8 triliun. Nilai perdagangan China rata-rata setiap hari mencapai US$ 10,6 miliar. Menurut statistik, nilai ekspor China pada tahun 2012 menempati urutan pertama di dunia atau mencakup 11,2 persen dari seluruh nilai ekspor dunia. Sedangkan nilai impor China menempati urutan kedua menyusul AS. Nilai impor China mencakup 9,8 persen dari nilai impor dunia.
Di bidang perdagangan jasa, China tetap merupakan negara besar ketiga di dunia. Pada tahun 2012, nilai total impor dan ekspor jasa China mencapai US$ 471 miliar, menyusul AS dan Jerman.
Direktur Jenderal WTO Pascal Lamy mengatakan dalam lima tahun terakhir, ekonomi dunia mengalami kemerosotan, kesuksesan China bagaikan cahaya bagi kemerosotan ekonomi dunia, sehingga membawa harapan bagi pertumbuhan perdagangan global.
Wakil Tetap China untuk WTO Yi Xiaozhun mengatakan sejalan dengan meningkatnya status ekonomi dan perdagangan China, maka China akan membawa pengaruh yang lebih besar bagi ekonomi dunia. China perlu lebih berinisiatif dan aktif berpartisipasi dalam penertiban ekonomi global dan menciptakan lingkungan yang memadai bagi perkembangan damai China.
Ekonom Senior WTO Patrick Low mengatakan pada tahun 2012 pertumbuhan perdagangan China perlu ditinjau dari latar belakang perkembangan perdagangan dunia. Selama satu tahun terakhir, perdagangan global merosot hanya meningkat sekitar 2 persen. Permintaan impor mitra dagang utama China berkurang tajam, sedangkan impor China bertambah 3,6 persen.
Ekonom Kanada Coleman Nee sebagai penulis laporan WTO tersebut mengatakan selama tahun lalu, selain AS dan China, keadaan perdagangan seluruh Eropa tidak optimis dan ekonomi Eropa tetap di bawah bayang-bayang krisis.









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.