Thursday, August 10, 2017

Ahli : Reaksi India atas kemungkinan operasi militer di Doklam mencerminkan kurangnya rasa percaya diri

Sebuah pernyataan ilmuwan China tentang kemungkinan operasi militer skala kecil untuk mengusir tentara India di wilayah Doklam China telah menimbulkan kegemparan di kalangan media India akhir pekan ini. Para ahli mengatakan reaksi India atas ucapan tersebut mencerminkan kurangnya kepercayaan diri negara tersebut.

Pekan lalu, Hu Zhiyong, seorang peneliti di Institut Hubungan Internasional Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial Shanghai, mengatakan kepada Global Times: "Jika India menolak untuk menarik diri, China dapat melakukan operasi militer skala kecil dalam waktu dua minggu."

Pernyataan Hu dengan cepat menjadi berita utama di media India. Berbeda dengan retorika sebelumnya, media India memasukkan sebuah pernyataan pemerintah yang menekankan dialog adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Pada 5 Agustus, Perdana Menteri India Narendra Modi berharap bahwa kedua negara akan menemukan solusi melalui dialog namun tidak menjelaskan apa maksudnya.

Dua hari sebelum pernyataan Modi, Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj dikutip oleh The Tribune mengatakan bahwa saluran diplomatik adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan kebuntuan dengan China dan China telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi India.

Spekulasi India mengenai kemungkinan operasi militer China di Doklam dan pernyataan pemerintah India mengenai kebuntuan tersebut mengindikasikan bahwa hati nurani negara tersebut, Hu mencontohkan.

Meghnad Desai, seorang ekonom dan komentator Inggris kelahiran India mengenai urusan Asia Selatan, meramalkan bahwa kebuntuan tersebut dapat segera menjadi perang habis-habisan yang melibatkan AS, yang katanya akan mendukung India. Dia juga mengatakan bahwa India tidak dapat berdiri dengan China tanpa bantuan dan dukungan dari Amerika Serikat. Demikian juga, Amerika tidak dapat berdiri dengan China tanpa bantuan India.

Karena terlalu cemas akan komentar seorang ilmuwan tentang kemungkinan operasi militer dan penghitungan bantuan berspekulasi dari AS mencerminkan kepercayaan diri India yang tidak terbatas, kata Long Xingchun, direktur Pusat Studi India di China West Normal University, dalam sebuah Wawancara dengan Global Times

Selama dua minggu terakhir, pihak India telah mencoba untuk mengecilkan insiden tersebut dengan tujuan untuk menemukan zona penyangga dan cara untuk menyelamatkan muka, karena India tidak dapat menemukan argumen yang sesuai untuk mempertahankan pendiriannya, Long mencatat.

Sementara itu, saat kebuntuan berlanjut, pemerintah India mendapat tekanan baik dari dalam maupun luar negeri. Meskipun India menyarankan dialog adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik, China telah memperjelas bahwa premis untuk berdialog adalah penarikan pasukan India dari wilayah China tanpa syarat, Hu menunjukkan.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.