Nigeria kemarin membantah keras rumor bahwa pemerintahnya menolak usulan China untuk mendeportasi 80.000 warga negara Nigeria yang tinggal secara ilegal di China.
"Informasi ini tidak benar dan itu adalah informasi berbahaya dan tidak bertanggung jawab," Kedutaan Besar Republik Federal Nigeria di China mengatakan kepada Global Times, ketika diminta untuk mengkonfirmasi rumor.
Rumor yang beredar di media sosial China mengklaim pemerintah China mengusulkan kepada pemerintah Nigeria yang akan mendeportasi 80.000 warga Nigeria secara ilegal tinggal di China, dan akan membayar 2.000 yuan ($ 290) untuk masing-masing orang untuk menetap di Nigeria. Tapi rumor mengatakan Nigeria menolak usulan tersebut, mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mengkonfirmasi identitas mereka.
Pemerintah Nigeria mengatakan pada 11 Januari 2017 itu telah memerintahkan penutupan kantor Taiwan di ibukota Abuja dan memindahkan misi dagang ke Lagos.
juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang mengatakan, China sangat menghargai langkah Nigeria untuk menutup kantor Taiwan di Abuja.
Nigeria dan Sao Tome dan Principe, yang kembali hubungan diplomatik dengan China pada bulan Desember, telah membuat "keputusan yang benar" atas dasar prinsip satu-China, membuka prospek luas untuk hubungan bilateral, kata Lu.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.