Wednesday, December 7, 2016

Kuil Buddha Subash dan Menara Api Kizilgaha



Kabupaten Kuqa, Daerah Otonom Uigur Xinjiang di barat laut China pernah menjadi wilayah Negara Kerajaan Qiuci pada zaman kuno di China. Maka, budaya Qiuci yang hebat lahir di situ.

Pada bulan Juni 2014, situs peninggalan sejarah Kuil Buddha Subash dan Menara Api Kizilgaha telah terdaftar sebagai warisan budaya sejarah dunia. Sejak itu, kedua tempat tersebut mulai diketahui publik dan mendapat perlindungan serta perbaikan kedua tempat itu terus ditingkatkan.

Menara Api Kizilgaha mulai dibangun selama pemerintahan Raja Xuan Dinasti Han Barat (Tahun 91-49 SM), dan merupakan menara api yang dijaga dengan baik dan lingkupnya paling besar di sepanjang Jalur Sutra. Menara ini memperlihatkan sistem menara api Dinasti Han dan juga merupakan jaminan transportasi yang jauh di sepanjang Jalur Sutra.

Menurut informasi karyawan Biro Artefak kabupaten Kuqa, menara ini dulunya setinggi lebih 30 meter, tetapi sekarang hanya tinggal 13,5 meter. Namun, menara api tersebut merupakan menara api Dinasti Han yang masih dipelihara dengan baik di Xinjiang dan posisinya yang paling barat juga dilihat sebagai bagian Tembok Besar yang diperpanjang ke Xinjiang. Menara api itu dibangun dari tanah. Setiap lapisan tanah setebal 10 sampai 20 sentimeter. Ada batang kayu yang mendukung tembok menara buatan tanah itu untuk memperkuat menara itu. Jika menara itu dinyalakan api, informasi tersebut akan sampai di Chang'an dalam waktu tiga hari.

Kuil Buddha Subash yang juga tercantum dalam daftar warisan budaya dunia ada pada abad ke-3 sampai ke-10. Kuil Buddha melibatkan dua situs tinggalan sejarah di bagian timur dan barat Sungai Kuqa. Kuil tersebut menggambarkan sejarah Qiuci di sepanjang Jalur Sutra adalah sebagai pusat penyebaran agama Buddha dalam jangka waktu yang panjang. Bahan-bahan artefak yang ditemukan di tempat itu antaranya termasuk kain sutra, koin zaman kuno dan barang lainnya serta buku catatan yang membuktikan pertukaran berbagai kebudayaan dan perdagangan yang pernah dilakukan di daerah Qiuci.

Petilasan yang melibatkan area seluas 200 ribu meter persegi itu adalah Kuil Zhaoguli seperti yang tercatat dalam Catatan Kawasan Barat Dinasti Tang (tahun 618 sampai 907 Masehi) yang ditulis oleh Xuanzang (602-664 tahun), biksu terkenal pada masa itu. Kuil itu adalah pusat penyebaran agama Buddha yang terpenting di kawasan barat pada zaman Dinasti Tang dan pernah mengumpulkan lebih 10 ribu orang sami termasuk Xuanzang.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.