![]() |
Su-35 |
China dilaporkan telah membeli 24 Su-35 dari Rusia, sebuah langkah yang analis percaya menunjukkan kepercayaan antara kedua negara dan akan membantu meningkatkan militer China.
Kontrak tersebut ditandatangani oleh kedua negara, dengan China menjadi pembeli asing pertama pesawat, kantor berita Tass mengutip harian Rusia Kommersant mengatakan.
Pejabat tingkat tinggi dalam pemerintahan Wilayah Khabarovsk mengatakan kepada Tass bahwa "pembicaraan antara perwakilan China dan Rusia diadakan pada hari Minggu di Komsomolsk-on-Amur, dan negosiasi ini telah berlangsung selama beberapa tahun."
Direktur Rostec Jenderal Sergey Chemezov juga menegaskan dengan Kommersant bahwa kontrak telah ditandatangani. Rostec adalah perusahaan teknologi tinggi negara Rusia.
"China telah resmi menjadi kontraktor asing pertama dari pesawat Su-35 . Kontrak tidak memiliki preseden dalam sejarah pengiriman pesawat militer," katanya.
"Penandatanganan kontrak adalah langkah penting untuk perdagangan militer, tapi kami masih perlu konfirmasi dari China, karena itu adalah kesepakatan bilateral," Fu Qianshao, seorang ahli pertahanan udara berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times.
Jika kesepakatan tercapai, kepercayaan antara China dan Rusia akan mencapai tingkat yang baru, Li Shuyin, seorang ahli yang berbasis di Beijing pada studi Rusia, sebelumnya mengatakan kepada Global Times.
"Mereka akan membantu memperkuat kemampuan militer China dan meningkatkan kehadiran China di Laut China Selatan dan Laut China Timur," tambah Li.
"Su-35 adalah pesawat terkemuka di jet generasi empat +++, yang dapat mendeteksi jet tempur musuh dalam radius 400 kilometer jauhnya, dan juga mampu mendeteksi target siluman," kata Fu. Dia menambahkan bahwa Su-35 bisa terbang lebih jauh dan membanggakan radius tempur lebih lebar dari Su-27 dan Su-30.
"Su-35 dapat melengkapi kemampuan pesawat tempur generasi ketiga lainnya di China serta jet generasi keempat di masa depan untuk sistem tempur udara ditingkatkan," tambah Fu.
Rusia perlu untuk mengurangi tekanan ekonomi dan politik dengan mengekspor produk militer, dan kesepakatan mungkin meningkatkan ekspor peralatan dan fasilitas militer lainnya, Qin Zhen, seorang ahli senjata dan editor Pengetahuan Ordnance, mengatakan kepada Global Times.
Kontrak dilaporkan terjadi di tengah kunjungan dari delegasi China ke Rusia dipimpin oleh Xu Qiliang, wakil ketua Komisi Militer Pusat, bersama-sama dengan Kepala angkatan laut China dan komandan senior angkatan udara China.
Xu menekankan bahwa China bersedia untuk bekerja dengan Rusia untuk mempromosikan kerja sama pertahanan, Xinhua News Agency melaporkan.
Selama pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Xu memuji kerjasama tingkat tinggi serta kemitraan strategis kedua negara, yang membawa kerjasama dua angkatan bersenjata.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.