Wednesday, September 9, 2015

China menolak komentar Filipina mengenai maksud perayaan V-Day

China kemarin menolak komentar oleh Filipina tentang maksud perayaan 70 tahun V-Day dan menegaskan kembali komitmennya untuk perdamaian dunia.

"komentar Kata-kata tidak pantas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei pada konferensi pers harian.

Pernyataan Hong muncul setelah pernyataan dari juru bicara kementerian pertahanan Filipina Peter Paul Galvez, yang mengatakan menyambut pengumuman baru kepemimpinan China tentang komitmennya untuk perdamaian, tapi mempertanyakan mengapa China menampilkan persenjataan ofensif pada parade 3 September .

"China telah mengirimkan pesan keras dan jelas kepada dunia melalui perayaan V-Day, yaitu bahwa kita harus menghargai dan menjaga perdamaian dengan susah payah," kata Hong.

Presiden China Xi Jinping menekankan pembangunan yang damai di perayaan.

"Tidak peduli berapa banyak kuat mungkin menjadi, China tidak akan pernah mencari hegemoni atau ekspansi. Ini tidak akan menimbulkan masa lalu yang menderita di negara lain," kata Xi.

Xi juga mengumumkan bahwa China akan memangkas jumlah pasukannya sekitar 300.000.

"Semakin kuat China, semakin kuat akan kekuatan dunia untuk menjaga perdamaian," kata Hong Lei.

Menurut Hong, pemimpin asing menghadiri perayaan China, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Republik Korea Park Geun-hye dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, berbicara sangat dari acara tersebut dan memuji pengorbanan besar orang-orang China dan kontribusi untuk kemenangan dalam Perang Dunia II.

Dia mencatat bahwa perayaan secara luas mengirim perwakilan sebagai peserta asing berasal dari semua benua.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.