Upacara peresmian Tahun Kerja Sama Maritim China-ASEAN minggu lalu diadakan di Bo'ao, Propinsi Hainan China bagian selatan. Anggota Dewan Negara China Yang Jiechi dan beberapa tokoh politik penting dari negara-negara Asia Tenggara menghadiri upacara tersebut. Dalam pidato Yang Jiechi yang berjudul "Memperdalam Saling Kepercayaan, Meningkatkan Koneksi Dan Membangun Bersama Jalan Sutra Maritim Abad Ke-21", beliau menyatakan bahwa negara-negara Asia Tenggara merupakan titik berat pembangunan bersama Jalan Sutra Maritim Abad ke-21. Sebagai tahun Kerja Sama Maritim China-ASEAN, tahun 2015 akan menjadi titik tolak yang baru bagi kerja sama China-ASEAN.
Yang Jiechi mengatakan bahwa tahun ini adalah tahun kerja sama maritim China-ASEAN. China dan negara-negara ASEAN akan mengadakan kerja sama yang pragmatis di bidang ekonomi maritim, koneksi maritim, pelestarian lingkungan iptek, keamanan maritim dan kebudayaan maritim, termasuk pembentukan Pusat Kerja Sama Maritim China-ASEAN, pembentukan Hotline Pertolongan Darurat Maritim China-ASEAN dan Akademi Maritim China-ASEAN. China berharap kerja sama maritim dapat menjadi titik terang yang baru dan motivasi baru bagi perkembangan hubungan China-ASEAN. Kerja sama maritim secara menyeluruh China-ASEAN akan menjadi contoh pembangunan bersama Jalan Sutra Maritim Abad ke-21.
Yang Jiechi mengatakan, pada Oktober 2013, Presiden China Xi Jinping mengajukan prakarsa untuk membangun bersama Jalan Sutra Maritim Abad ke-21. Selama setahun lebih ini, dengan upaya bersama China dan negara-negara terkait, pembangunan Jalan Sutra Maritim Abad ke-21 sangat lancar, dan telah memasuki tahap baru yang pragmatis. China sukses mengadakan Konferensi Menteri Maritim APEC. Proyek-proyek terkait meliputi pembangunan Zona Kerja Sama Ekonomi Lintas Wilayah China- Laos dan China-Vietnam, jalur kereta api China-Laos, jalur kereta api China-Thailand, serta jalur pelayaran internasional Sungai Lancang–Sungai Mekong sedang dilancarkan dengan aktif. Kerja sama yang lebih mendalam dengan Indonesia, Kamboja dan Myanmar di bidang pembangunan dan operasi pelabuhan, perundingan dengan ASEAN tentang CAFTA atau Upgrade CAFTA, penandatanganan persetujuan kerja sama Taman Industri dengan Indonesia, serta Dua Taman China-Malaysia, semuanya memiliki peranan penting. China dengan Indonesia, Thailand, Malaysia dan India melaksanakan beraneka ragam kerja sama, dimana proyek-proyek yang didukung oleh Yayasan Kerja Sama Maritim China-ASEAN dan Yayasan Kerja Sama Maritim China-Indonesia juga sedang rencanakan secara matang.
Yang Jiechi menambahkan, Jalan Sutra Maritim Abad ke-21 menghubungkan empat samudera, dan melintasi lingkar ekonomi Eropa dan Asia-Pasifik. Titik beratnya ialah menghadapi negara-negara Asia Tenggara, menghubungkan Asia Selatan, Asia Barat dan sebagian Afrika dan Eropa, sampai ke Pasifik Selatan. Kerja samanya meliputi pengangkutan maritim, eksploitasi sumber daya maritim, penelitian iptek maritim, pelestarian lingkungan maritim, pariwisata laut, pengurangan dan pencegahan bencana maritim serta kerja sama pelaksanaan hukum maritim dan pertukaran kebudayaan maritim.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.