Konferensi Tahunan Forum Asia Bo'ao (BFA) ditutup kemarin. Sejumlah pejabat dan mantan pemimpin negara-negara ASEAN memberi penilaian tinggi terhadap perkembangan dan peranan BFA, dan juga terhadap pidato Presiden Xi Jinping yang disampaikan di depan upacara pembukaan BFA.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam upcara pembukaan BFA menyatakan, Asia telah sukses mengatasi krisis moneter dan ekonomi serta merealisasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hal itu telah membuktikan besarnya kekuatan dan keuletan Asia. Presiden Xi Jinping mengemukakan bahwa tujuan pembangunan Masyarakat Senasib Sepenangungan Asia dan pembangunan Komunitas ASEAN adalah sama. Ia mengharapkan semua anggota dengan aktif mendidik pihak-pihak yang menjalin kerja sama guna mendorong pembangunan bersama.
Presiden RI Joko Widodo dalam upacara pembukaan BFA menyatakan, BFA tahun ini dengan tema "Masa Depan Asia yang Baru-Menuju Komunitas Senasib dan Sepenanggungan" telah menunjukkan arah kerja sama para negara anggota froum. Semua pihak hendaknya berupaya memperbaiki kehidupan rakyat, mewujudkan pembangunan berkelanjutan, memelihara kebudayaan dan pandangan nilai yang mandiri, bersama-sama memelihara perdamaian dan kestabilan.
Wakil Perdana Menteri Thailand Tanasak menyatakan, Asia telah menjadi motor ekonomi dunia, statusnya sebagai pelopor pertumbuhan ekonomi dunia akan diperkuat melalui pengintegrasian.
Mantan Menteri Perdagangan Indonesia Mari Elka Pangestu dalam forum itu menyatakan, Presiden China Xi Jinping beberapa kali menegaskan prakarsa "Satu Sabuk Satu Jalur" dalam pidatonya, sedangkan prakarsa 'Jalur Sutera Laut Abad ke-21" dikemukakan pertama kali dalam kunjungan Presiden Xi Jinping di Indonesia. Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo juga mengemukakan "Negara Maritim Kuat". Kedua strategi yang dikembangkan bersama tersebut diyakini dapat melahirkan kekuatan yang besar.
Direktur dari Institut Asia Timur Universitas Singapura menyatakan, pidato Xi Jinping dengan jelas memaparkan makna Masyarakat Senasib Sepenanggungan Asia. Ia berpendapat, rencana China yang mengutamakan "Satu Sabuk Satu Jalur" dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) akan bermanfaat bagi negara-negara lain di bidang pembangunan infrastruktur, sehingga merealisasi menang bersama dalam proses kerja sama internasional.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.