Friday, December 19, 2014

Terpaksa ke Gunung Liangshan

Lin Chong yang hidup pada zaman Dinasti Song Utara (tahun 960-tahun 1127) adalah Ketua Pelatih Tim Pembela kerajaan. Dia seorang yang sangat jujur ​​dan suka berterus terang..

Pada suatu hari, Lin Chong membawa istrinya ke Kuil Yuemiao untuk menyembah Buddha. Dalam perjalanan ke kuil tersebut, istri Lin Chong yang cantik itu,  diusik oleh sekelompok penjahat. Lin Chong menjadi berang. Namun, saat dia hendak mengangkat tangannya untuk memukul penjahat tersebut, dia menemukan bahwa kepala mereka adalah Gao Yanei, yaitu anak angkat ketuanya, Gao Qiu. Karena takut kepada Lin Chong yang memang hebat dalam bidang silat, Gao Yenei bersama pengikutnya pun segera melarikan diri dari situ. Mau tak mau, Lin Chong terpaksa menahan perasaan dendam dan marah di dalam hatinya.

Namun, setelah peristiwa tersebut, Gao Yanei tidak menghentikan upaya untuk merampas istri Lin Chong. Dengan menggunakan tipu muslihat, dia bersama ayah angkatnya, yaitu Gao Qiu, telah menahan Lin Chong di penjara, dan mengenakan berbagai siksaan yang cukup berat kepadanya. Setelah itu, Lin Chong telah dijatuhi hukuman dibuang ke satu tempat terpencil yang bernama Cangzhou, yaitu di Provinsi Hebei pada saat ini, dengan tuduhan dia mencoba melakukan pemberontakan.

Setelah tiba di Cangzhou, Lin Chong diberi tugas untuk mengelola gudang makanan binatang. Gao Qiu memerintahkan pejabat bawahannya sehingga membakar gudang tersebut. Pikirnya, jika gudang itu terbakar, Lin Chong pasti akan dijatuhi hukuman mati, jika dia tidak tewas dalam kebakaran itu. Ketika hendak pergi memadamkan api itu, Lin Chong mendengar beberapa orang petugas sedang berbicara tentang niat jahat Gao Qiu. Api kemarahan dan dendam kesumat dalam hatinya kian membara sehingga dia membunuh semua orang yang bercita-cita ingin membunuhnya. Dengan perasaan penuh kecewa, dia pun pergi ke Gunung Liangshan, dan bergabung dengan kelompok pemberontak di gunung tersebut untuk menentang pemerintahan Dinasti Song yang membiarkan rakyat hidup dalam kondisi yang begitu tertindas.

Keterangan:

Peribahasa "Bi Shang Liang Shan" atau "Terpaksa keGunung Liangshan" ini berarti harus melakukan pemberontakan oleh sesuatu sebab. ini juga digunakan untuk mempersenda seseorang yang melakukan sesuatu hal secara terpaksa, dan bukan karena kehendak hatinya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.