Kampanye pemburuan koruptor akan berlanjut

Kampanye pemburuan koruptor yang menyelundup ke luar negeri akan berakhir pada akhir tahun ini. Kampanye kali ini khusus ditujukan kepada para tersangka tindak pidana ekonomi yang melarikan diri ke luar negeri. Masyarakat percaya dalam daftar nama buronan tersebut, termasuk beberapa koruptor kelas kakap yang sudah lama bercokol di luar negeri. Saat ini tidak sedikit tersangka tindak pidana ekonomi menyerahkan diri ke pihak kepolisian China. Wakil Menteri Keamanan Publik China, Liu Jinguo selaku Kepala Tim Kerja Khusus menekankan, pihaknya akan mengintensifkan pemburuan koruptor melalui kerja sama penegakan hukum antar negara agar dapat membuahkan hasil yang lebih besar.

Kampanye pemburuan koruptor dengan sandi "Pemburuan Rubah Tahun 2014" dimulai pada 22 Juli lalu. Statistik menunjukkan, jumlah koruptor yang ditangkap pada saat genap 100 hari setelah dimulainya kampanye tersebut bahkan melebihi total jumlah penangkapan sepanjang tahun 2013. Menurut keterangan, pihak kepolisian telah memasukkan semua tersangka tindak pidana ekonomi yang kabur ke luar negeri dalam "daftar buronan", dan telah mengeluarkan surat penangkapan warna merah kepada Interpol. Menurut keadaan dan daerah di mana buronan berada, strategi penangkapan juga akan berbeda.

Kampanye pemburuan tersangka tindak pidana ekonomi kali ini melibatkan beberapa negara dan daerah. Tim kerja khusus pihak kepolisian China telah berkali-kali berkunjung ke Thailand, Filipina, Malaysia dan Kamboja, bahkan beberapa negara di Amerika Selatan, Eropa Barat dan Afrika, termasuk kawasan Afrika Barat yang dilanda epidemi ebola. Kepala Kantor Aksi Khusus, Liu Dong menyatakan, kampanye pemburuan telah menimbulkan pengaruh yang kian besar sehingga makin mencemaskan para tersangka pidana ekonomi yang melarikan diri ke luar negeri.

Liu Dong menyatakan, walaupun kampanye kali ini akan berakhir tak lama lagi, namun aksi penangkapan akan terus dilakukan.