Wednesday, December 17, 2014

Fu Jing Qing Zui

Pada zaman Negara-Negara Berperang, yaitu antara tahun 475 sampai tahun 221 Sebelum Masehi, ada dua orang pejabat senior yang sangat terkenal di negeri Zhao. Nama mereka adalah Lian Po dan Lin Xiangru. Lian Po, seorang hulubalang yang gagah perkasa, telah ditunjuk menjadi posisi menteri senior karena kontribusinya yang besar dalam membantu negara Zhao memenangkan sekian banyak peperangan. Lin Xiangru yang terkenal dengan kecerdasan dan keberaniannya, telah dinaikkan pangkatnya dari menteri kanan menjadi Perdana Menteri setelah ia berhasil membela martabat raja negeri Zhao dalam pertemuan beliau dengan raja negeri Qin. Lian Po merasa tidak senang hati karena pangkat Lin Xiangru menjadi lebih tinggi darinya. Maka dia bersumpah akan mencari kesempatan untuk mempermalukan Lin Xiangru.

Setelah mengetahui niat jahat Lian Po itu, Lin Xiangru pun mencoba menghindari diri dari bertemu dengan Lian Po. Melihat kondisi tersebut, petugas yang lain berpikir bahwa pastilah Lin Xiangru takut kepada Lian Po. Hal itu juga membuat Lian Po sangat besar hati. Namun, Lin Xiangru menerangkan bahwa:

"Saya bukanlah takut kepada Hulubalang Lian Po itu. Sekarang ini, negeri Qin benar-benar takut kepada negeri kita, karena Hulubalang Lian Po dan saya masih melayani di sini. Jika kami berdua sering berselisih, maka negeri Qinlah yang akan untung. Untuk menjaga kepentingan negeri, kita harus mengesampingkan perselisihan pribadi terlebih dahulu. "

Ketika kata-kata tersebut sampai ke telinga Lian Po, Lian Po merasa sangat malu. Maka, dia pun membawa ranting berduri di atas punggungnya yang tidak berbaju, ke rumah Lin Xiangru untuk meminta maaf darinya. Dia berlutut di depan Lin Xiangru, sambil berkata:

"Betapa bodoh dan naifnya saya dulu. Saya tak sangka, hati anda begitu lapang!"

Setelah peristiwa tersebut, keduanya pun menjadi teman yang sangat dekat sampai sanggup sehidup semati.

Keterangan:

Peribahasa "Fu Jing Qing Zui" atau "membawa ranting berduri di belakang tanpa memakai baju" ini berarti meminta maaf karena sesuatu kesalahan. Ini digunakan untuk menyindir seseorang yang bersedia mengakui kesalahan dirinya dan meminta maaf secara terbuka. .

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.