Kamboja Bayon Airlines, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC), mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan test penerbangan demonstrasi pesawat MA60 antara ibukota Phnom Penh dan provinsi wisata budaya Siem Reap.
Pesawat bertenaga turboprop berangkat dari Bandara Internasional Phnom Penh, dan berhasil mendarat di Bandara Internasional Siem Reap setelah 45 menit, Bayon Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan pers.
Setelah singgah singkat, pesawat terbang kembali dari Siem Reap ke Phnom Penh, "Ini berarti bahwa semua aplikasi dari Air Operator Certificate (AOC) secara resmi dilakukan, dan Bayon Airlines menyambut operasi formal segera di Kamboja," katanya.
Penumpang penerbangan demo ini termasuk pejabat penerbangan sipil dan inspektur Kamboja, pemimpin Bayon Airlines, serta orang-orang bisnis China dan anggota pers.
Pesawat MA60 dari Bayon Airlines adalah yang pesawat buatan China yang diimpor oleh Kamboja.
Fasilitas di dalam pesawat sangat bagus dengan dua tempat duduk VIP dan ruang kursi lebih besar dari pesawat lain, kata pernyataan itu.
"Pesawat lepas landas dan mendarat berjalan lancar, penerbangan berjalan lancar. Semua tamu menikmati bepergian dengan pesawat ini," kata seorang penumpang.
Penerbangan demo berhasil membuktikan bahwa Bayon Airlines memiliki kemampuan yang sangat baik dalam penerbangan dan tim yang efektif, serta standar layanan yang berstandar internasional.
"Itu sangat sukses dengan kinerja pesawat yang stabil," kata seorang pejabat penerbangan sipil Kamboja. " indikator Penerbangan sesuai dengan kriteria penilaian, kami akan memberikan AOC ke Bayon Airlines segera, sehingga penumpang dapat mendapat layanan mereka lebih baik lebih cepat."
Bayon Airlines mengatakan bahwa penerbangan resmi antara ibukota Phnom Penh dan Siem Reap akan diluncurkan pada akhir bulan ini.
Bayon Airlines menandatangani kontrak untuk membeli 20 pesawat MA60 dari Xi'an Aircraft Industry Co pada bulan Agustus.
CEO Bayon Airlines Chen Hanwei mengatakan dalam waktu lima tahun, perusahaan penerbangan akan menggunakan 20 pesawat MA60 dan 10 A320 untuk rute domestik di Kamboja dan menghubungkan Kamboja ke negara-negara Asia Tenggara dan negara-negara Asia lainnya.
Wednesday, December 24, 2014
China Invest di Bayon Airlines Kamboja
Related Posts:
Ibu ini sudah 25 tahun mencari anaknya Dua puluh lima tahun yang lalu, Zhang Xiaoxia mencari anaknya yang bernama Zhizhi diculik saat ia bermain sendiri yang kala itu masih berusia 3 tahun. Sejak itu, dia dan suaminya telah menghabiskan bertahun-tahun mencari Zhiz… Read More
China buka program penelitian untuk tenaga ahli asing China akan membuka program RnD yang didanai negara untuk peneliti luar negeri, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Wan Gang mengatakan. "Setiap proyek di bawah Program Mayor R & D yang baru diluncurkan akan te… Read More
Anggaran TNI dinaikkan menjadi Rp 250 triliun Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dirinya menyadari bahwa untuk membangun TNI yang profesional dan disegani harus mampu memenuhi alutsista (alat utama sistem persenjataan) bagi tiga matra secara terpadu. Presiden… Read More
Indonesia kembali hancurkan 31 kapal penangkap ikan asingPemerintah Indonesia memerintahkan badan penegak hukum untuk menggelamkan kapal-kapal ikan yang melakukan penangkapan secara ilegal di perairan Zona Ekonomi Eksklusif sejak tahun lalu. Kemarin (22/2) Indonesia kembali menggel… Read More
Nenek berusia 80 tahun ini tetap jualan telur walau musim extra dinginSeorang wanita 80 tahun menjual telur rebus di sebuah jalan di Kota Heihe, Provinsi Heilongjiang Timur Laut China, Meskipun suhu turun ke minus 31 derajat celcius, wanita tua ini tetap jualan selama sekitar lima jam, menolak … Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.