Asal Usul :
Pada zaman Negara - Negara Berperang ( tahun 475-221 Sebelum Masehi ), di negeri Chu, ada seorang penjual tombak dan perisai yang sangat suka membesar - besarkan kelebihan dagangannya .
Pada suatu hari, si penjual itu bangun awal, lalu pergi ke pasar untuk menjual lembing dan perisainya seperti biasa . Untuk menarik perhatian pembeli, dia terus mengangkat perisainya, sambil kesakitan, menangis,
" Marilah beli perisaiku ini . Perisaiku ini keras sekali . Ia mampu menahan apa saja jenis tombak, tak peduli seberapa tajamnya ! "
Kemudian, dia mengangkat lembingnya, sambil terus kesakitan, menangis,
" Marilah beli tombakku ini . Tombakku ini tajam sekali sehingga ia mampu menembus apa saja jenis perisai , tak peduli berapa tebalnya ! "
Setelah terdengar kata - kata si penjual itu, seorang pria yang ada di situ bertanya dengan heran,
" Menurut kata - kata kamu tadi, tombak kamu mampu menembus apa saja jenis perisai . Perisai kamu mampu menahan apa saja tombak . Bagaimana akibatnya jika menggunakan lembing kamu untuk menusuk dan menembus perisai kamu ? "
Mendengar pertanyaan tersebut, lidah si penjual itu pun menjadi kelu karena tidak tahu bagaimana menjawabnya . Dengan perasaan penuh malu, dia segera mengumpulkan lembing dan perisainya, lalu meninggalkan pasar itu .
Catatan Keterangan :
Peribahasa " Zi Xiang Mao Dun " atau " Tombak dan Perisai Bercanggah Sesama Sendiri " ini membawa arti , pernyataan yang dibuat atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang, mengandung unsur - unsur yang bertentangan satu sama lain . Ini digunakan untuk menyindir orang atau golongan yang cakap atau perbuatannya selalu bertentangan satu sama lain .
Wednesday, June 4, 2014
Zi Xiang Mao Dun
Related Posts:
Legenda Hou Ji Menurut ceritanya, pada suatu zaman dahulu, manusia mencari rezeki dengan berburu, memancing ikan dan mengumpulkan buah-buahan hutan. Namun, karena pasokan bahan makanan mereka tidak cukup, mereka sering mengalami kelaparan… Read More
Legenda Guang ti melawan Chi You Konon, pada beberapa ribu tahun yang lalu, ada beberapa suku tinggal di daerah aliran Sungai Kuning dan Sungai Yangtze, China. Huang Di adalah kepala ke satu suku yang terbesar di kawasan Sungai Kuning. Sementara Yan Di pul… Read More
Riwayat Yao dan Shun Naik Takhta Dalam sejarah feodal China, takhta raja biasanya diwarisi oleh anak raja. Namun, pewarisan tahta antara tiga orang raja yang paling awal dalam legenda China, yaitu Yao, Shun dan Yu, tidak diamalkan berbasis keturunan. Siapa… Read More
Legenda Lima Buah Gunung Dewa Konon, setelah Dewi Nu Wa menciptakan manusia, umat manusia hidup dengan aman dan sentosa. Namun, tiba-tiba, pada suatu hari, langit dan bumi bertabrakan, lalu muncullah satu celah yang besar di langit. Bumi juga merekah da… Read More
Legenda Gun dan Yu Tangani Banjir Konon, pada zaman dahulu kala, China telah mengalami zaman banjir yang panjang, yaitu selama 22 tahun. Tanam-tanaman semua lenyap ditenggelamkan dan rumah pun habis musnah. Massa yang sudah kehilangan tempat tinggal dan sum… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.