Wednesday, June 25, 2014

Kuliner makanan Indonesia dalam ASEAN Ladies Circle

Kuliner makanan Indonesia disajikan di KBRI Beijing kemarin mempromosikan masakan-masakan Indonesia dalam kegiatan ASEAN Ladies Circle atau lebih disebut ALC. Kegiatan ini ditunjuk kepada duta besar wanita negara-negara ASEAN dan para isteri duta besar.

Ibu Aslida Nurmathias Rahardjo, isteri Duta Besar Republik Indonesia untuk China selaku tuan rumah kali ini merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan ALC untuk mengadakan kegiatan ini di Wisma Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing. Ia menyatakan bahwa wanita Indonesia tidak hanya bisa memasak, tetapi juga aktif ikut serta dalam kegiatan ALC. Dengan adanya ALC, Indonesia juga berkesempatan untuk mempromosikan kuliner di negeri tirai bambu ini.

"Yang ingin kami perkenalkan dalam acara ALC kali ini tentunya adalah kuliner Indonesia, tetapi disamping itu kami juga mau menonjolkan bahwa isteri atau wanita Indonesia itu tidak hanya bisa memasak, tetapi mereka juga bisa menari dan melakukan pekerjaan lain. Untuk pertunjukkan tari Bali hari ini akan ditampilkan oleh isteri diplomat KBRI sendiri, yaitu ibu Nansy Santo dan ibu Sri Redjeki Victor, dengan pelatih tarinya, isteri dari bapak DCM KBRI Beijing, ibu Anti Wisnu Pratignyo. Hal itu sangat membanggakan saya, karena ternyata ibu-ibu itu multitasking. Dalam kegiatan ALC ini, kami juga termasuk anggota yang aktif, dalam arti kami mandiri, kami bisa ikut dalam semua kegiatan dari ALC, dan itu yang akan saya tonjolkan. Kedua adalah masakan Indonesia, kami mengurangi masakan yang berlemak, oleh karena itu kami hanya menyediakan pecel, makanan sehat yang disukai semua orang, ada juga soto mie, dan empek-empek, jadi di sini kami juga menekankan kuliner dari segi kesehatan dan seni memasak. Untuk makanan kecil, kami menyediakan kue-kue khas Indonesia, yaitu kue lumpur, lemper, dan klepon, karena makanan-makanan itu sangat berciri khas Indonesia. Jadi sebelum makanan-makanan itu diklaim oleh negara lain, kami sudah mulai mempromosikannya terlebih dahulu."

Acara ini dimulai dengan tarian selamat datang khas Bali, Tari Panyembrama, diikuti dengan perkenalan anggota baru dan perpisahan anggota ALC yang lama dan demonstrasi membuat lemper yang dipertunjukkan langsung oleh Ibu Aslida Nurmathias Rahardjo.

"Yang akan saya demokan hari ini adalah makanan yang kami hidangkan, berupa makanan kecil yaitu lemper. Lemper dibuat dari ketan. Beras ketan itu memang ada di semua negara ASEAN. Tapi cara penyajian lemper di Indonesia adalah diisi dengan daging. Walaupun bumbu-bumbu pembuatannya juga bisa dicari di semua negara ASEAN, tapi Indonesia tetap membuat lemper yang berbeda dari segi penampilan dan rasa."

Dalam memimpin Dharma Wanita KBRI Beijing yang sepenuhnya mempersiapkan kegiatan ALC kali ini, Ibu Aslida Nurmathias Rahardjo menitikberatkan visinya yang kukuh, bersatu, dan mandiri dalam setiap persiapannya termasuk dalam bidang mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia. Beliau menjelaskan, sebagai negara dengan penduduk terbanyak di ASEAN, masakan Indonesia pun beraneka ragam, dan rendang, pernah terpilih dalam kuisioner CNN sebagai makanan terfavorit beberapa tahun yang lalu.

"Peran kami adalah membantu suami, sedangkan tugas Dhrama Wanita sendiri adalah mendampingi suami, membantu tugas suami, dan salah satu tugas suami adalah mempromosikan budaya Indonesia di luar negeri. Dengan adanya ALC ini, kami membantu KBRI Beijing dalam mempromosikan Indonesia dari segi kuliner. Pada beberapa tahun yang lalu, CNN pernah mengadakan kuisioner dalam mempertanyakan makanan terfavorit di dunia, dan yang terpilih adalah masakan Indonesia, rendang. Mungkin karena saya berasal dari Sumatera Barat, saya juga terpanggil untuk mempromosikan makanan dari Sumatera Barat ini."

Kegiatan ALC kemarin ditutup oleh persembahan dari staf KBRI Beijing, Rampak Gendang.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.