Ada cerita dongeng tentang daerah Gunung Siguniang . Pada zaman kuno, ada dewa gunung yang bernama Sigela . Dia memiliki empat anak perempuan yang selalu disebut empat gadis oleh masyarakat . Keluarga nya bergantung hidup pada usaha penggembalaan ini sangat rajin dan baik hati . Tetangga mereka, dewa Heimo, memaksa keempat gadis itu menjadi istrinya . Sudah pasti Sigela menolak dan ini menyebabkan kedua dewa itu bergulat . Namun, Heimo berhasil membunuh Sigela akibat Sigela lebih tua dan lemah . Keempat gadis itu melarikan diri pada waktu malam dalam cuaca yang sangat dingin dan turun salju dengan lebat . Ketika tiba di satu tempat yang bernama Rilongguan di kabupaten Xiaojin sekarang, penduduk lokal menyelamatkan mereka yang terlalu penat dan sedang menangis . Keempat gadis tersebut amat berterima kasih terhadap penyelamatan pendudduk lokal dan sejak itu mereka membantu penduduk lokal menggembala sapi dan kambing serta menanam biji - bijian sehingga penduduk setempat dapat menikmati kehidupan yang baik . Karena bekerja terlalu kuat, keempat gadis itu meninggal tidak lama kemudian . Penduduk lokal menguburkan mayat mereka dengan timbunan salju . Lama kelamaan, kubur mereka meninggi dan meluas hingga menjadi bentuk empat puncak yang tertutup salju . Gunung itu diberi nama sebagai Gunung Siguniang ( Gunung Empat Gadis ) dan juga dijuluki sebagai gunung dewi .
Musim terbaik bagi wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Gunung Siguniang adalah 1 April hingga 30 November . Pemandangan pada musim panas dan gugur yang paling baik terutama pada bulan Juli dan Agustus untuk menikmati bunga - bunga bermekaran.
Waaa.menarik.terima kasih diatas cerita yg dikongsi itu...
ReplyDelete