Tuesday, May 27, 2014

Kampanye anti terorisme di Xinjiang

Sebuah kampanye selama satu tahun terhadap kekerasan teroris di Xinjiang, wilayah ini mengalamii serangan teroris paling mematikan pada hari Kamis lalu ketika 39 orang tewas dan 94 terluka dalam serangan teroris di sebuah pasar di kota Urumqi-Xinjiang.

Dengan persetujuan dari pemerintah pusat dan sesuai dengan keputusan dari kelompok terkemuka anti-terorisme nasional, kampanye akan berlangsung hingga Juni 2015 dengan Xinjiang sebagai medan pertempuran besar, menurut sebuah konferensi televisi oleh pemerintah daerah.

Kekerasan teroris adalah ancaman yang paling jelas dan nyata bagi stabilitas Xinjiang. Xinjiang akan mengadopsi langkah-langkah khusus dan menggunakan cara-cara khusus untuk mengakhiri kekerasan dan menghancurkan organisasi teroris, menurut konferensi.

Kampanye ini akan memanfaatkan sepenuhnya kekuatan politik dan hukum, tentara dan polisi bersenjata di Xinjiang. Ini akan fokus pada teroris dan kelompok-kelompok ekstremis agama, senjata dan bahan peledak dan kamp-kamp pelatihan teroris. Teroris dan ekstremis akan diburu dan dihukum berat.

Mereka yang terlibat dalam terorisme dan ekstrimisme akan berada di bawah kontrol yang ketat. Pemerintah akan mencegah terorisme dan ekstremisme menyebar ke daerah lain.

Pada peluncuran kampanye anti terorisme, Guo Shengkun, menteri keamanan publik dan kepala kelompok terkemuka anti-terorisme nasional, mengatakan serangan pada hari Kamis lalu menunjukkan bahwa kampanye anti-terorisme di Xinjiang adalah program jangka panjang, rumit, dan pekerjaan yang sulit. Ia menyerukan upaya preemptive memberantas terorisme di Xinjiang dan memperkuat rasa aman bagi rakyat.

Guo kemudian memeriksa keamanan di tempat-tempat padat penduduk di Urumqi, dan menyerukan untuk memobilisasi orang-orang untuk mengekspos teroris. Ia juga mengunjungi rumah duka di Urumqi, meletakkan karangan bunga bagi korban serangan itu.

Xinjiang adalah wilayah terpencil dengan lebih dari setengah penduduknya etnis minoritas yang mayoritas beragama Muslim. Kekerasan atas nama "jihad" telah meningkat sejak tahun 2009 dan merupakan ancaman terbesar bagi wilayah tersebut. sejak tahun 2012 tercata 190 serangan teroris di Xinjiang, mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2011, menurut departemen keamanan publik regional.

Baru-baru ini, tiga orang tewas dan 79 terluka dalam serangan pada tanggal 30 April di sebuah stasiun kereta api di Urumqi. Pada bulan Maret, menewaskan 29 penyerang warga sipil dan melukai 143 lain di sebuah stasiun kereta api di barat daya kota Kunming-Yunnan..

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.