China memperingati World Reading Day atau Hari Membaca Buku Sedunia pada 23 April yang ditetapkan UNESCO. Tanggal 23 April juga merupakan peringatan 450 tahun kelahiran William Shakespeare, pujangga asal Inggris.
Dewasa ini pembaruan teknologi telah sangat mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat China. Tidak sedikit warga malas membaca buku dengan alasan tidak punya waktu atau sibuk bekerja. Membaca buku dengan hati tenang tampaknya semakin menjadi kebiasaan yang "mewah". Tahun lalu sebuah pustaka melancarkan survei online tentang kebiasaan membaca buku. Hasilnya cukup mengejutkan. Untuk pilihan buku yang sama sekali tidak bisa dibaca walaupun ingin membacanya, banyak responden yang memilih empat novel klasik yang paling terkenal, termasuk Sam Kok dan Wisma Impian Merah.
Walaupun hasil survei itu masih kurang untuk menarik kesimpulan yang definitif, namun tetap menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Wang Meng, pengarang terkenal China mengatakan bahwa hasil survei tersebut mencerminkan dampak negatif di bidang kebudayaan akibat semakin populernya gejala seperti masyarakat cenderung menelusuri internet daripada membaca buku.
Balai Riset Penerbitan Pers China belum lama berselang mempublikasikan hasil survei tentang kebiasaan membaca buku masyarakat China. Hasil survei menunjukkan, warga China rata-rata membaca 4,7 jilid buku setiap tahun. Angka tersebut naik 0,38 jilid dibanding tahun sebelumnya. 50% masyarakat pernah membaca buku melalui fasilitas digital, dan rata-rata setiap warga dewasa membaca 2,48 jilid buku digital, atau meningkat 0,13 dibanding pada tahun 2012. Lebih dari 50 persen warga mengaku termasuk dalam kelompok yang membaca buku dalam jumlah sedikit.
Menurut Kepala Balai Riset Penerbitan China Xu Guosheng, walaupun jumlah buku yang dibaca warga menurun dalam beberapa waktu lalu, namun kecenderungan itu telah berakhir. Hal ini terjadi karena perkembangan sosial. Warga semakin menyadari bahwa membaca buku sangat penting untuk meningkatkan mutu individu, dan kedua karena kebutuhan warga akan kebudayaan semakin meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan sosial.
Perdana Menteri China Li Keqiang dalam Laporan Pekerjaan Pemerintah pada Maret lalu mengatakan perlunya menganjurkan seluruh masyarakat untuk membaca buku. Saat ini semakin banyak warga, khususnya mereka yang mempunyai anak telah menyadari pentingnya mendorong anak untuk membaca buku.
Saturday, April 26, 2014
China ajak masyarakat gemar membaca buku
Related Posts:
Murid Miskin di Hami-Xinjiang mendapatkan bantuan Buku
Inilah 10 orang murid dari keluarga miskin dari kelompok penduduk Uigur terlihat sedang menerima hadiah dalam bentuk buku. Hadiah yang terdiri dari 200 buku tersebut diberikan oleh Asosiasi Saudagar Komunitas Youyi, Kota Ha… Read More
Titanic II
Miliarder Australia Clive Palmer berencana untuk membangun sebuah versi kapal Titanic abad ke-21 dengan menggandeng sebuah galangan kapal China, dengan pelayaran perdananya kapal pesiar dari Inggris ke Amerika Utara dijadw… Read More
Kemampuan Satelit China dapat melemahkan respon Militer AS
Kemampuan China yang tumbuh pesat dalam teknologi ruang angkasa dapat melemahkan kekuatan militer AS jika Beijing terpaksa memaksa Taiwan untuk bergabung ke China secara/dengan kekuatan Militer, sebuah studi yan… Read More
Bahan bakar dari sampah dapur
Ilmuwan Cina mengubah sampah dapur menjadi bahan bakar, para peneliti di China timur Provinsi Zhejiang bekerja pada sebuah proyek yang bertujuan untuk mengubah sampah dapur menjadi biofuel. Proyek ini tidak hanya akan … Read More
Perkembangan Diplomatik Indonesia
Kekuatan ekonomi Indonesia semakin meningkat dan berperan penting dalam urusan ekonomi dan politik kawasan setempat. Sedangkan diplomatik Indonesia menunjukkan kemajuan yang paling aktif dalam sejarah. Peneliti Senior Singa… Read More










0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.