Monday, January 14, 2013

AS Cemas dengan rencana uji coba rudal anti satelit China yang terbaru...


Pesatnya perkembangan teknologi antariksa China membuat Amerika Serikat khawatir. Pasalnya, kemajuan teknologi ini berarti juga ancaman bagi satelit intelijen dan perangkat militer penting AS lainnya di luar angkasa. hal ini sehubungan dengan rencana China untuk melakukan uji coba rudal anti satelit versi terbaru DN-2 yang di perkirakan memiliki jarak jangkau untuk menghancurkan satelit pada ketinggian + 12000km.

Diberitakan Reuters, Senin 14 Januari 2013, kekhawatiran AS ini tercantum dalam laporan rahasia penilaian intelijen AS akhir tahun lalu. Laporan itu mengamati dan menganalisa peningkatan aktivitas luar angkasa China dan ancamannya terhadap alat-alat militer mereka.

Satelit mata-mata milik AS adalah salah satu perangkat penting dalam komunikasi militer maupun pemantauan dari udara. Dalam laporan, dikatakan bahwa China dengan teknologinya yang semakin canggih mampu menembak jatuh satelit mereka, dengan presisi yang lebih baik dari sebelumnya.

"Penilaian ini sangat kredibel dan serius, yang langsung memicu banyak aktivitas di berbagai sektor di Amerika," kata mantan pejabat tinggi AS yang tahu betul soal program satelit keamanan negara.

Laporan tersebut memberikan peringatan soal kemampuan China menjangkau orbit terjauh bumi, tempat pesawat luar angkasa AS beroperasi. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah melakukan uji coba penghancuran satelit di orbit bawah bumi.

Dalam uji coba yang dilakukan tahun 2007 itu, China meledakkan salah satu satelit cuacanya yang sudah tidak berfungsi. Ledakan itu membuat satelit hancur hingga lebih dari 10.000 keping, atau yang disebut "sampah luar angkasa."

AS khawatir, jika China melakukan ini lagi, sampah luar angkasa tersebut dapat menabrak properti AS di orbit, atau bahkan merusak pesawat luar angkasa.

Pemerintah AS dalam laporan itu juga mengatakan bahwa peningkatan teknologi antariksa juga berarti modernisasi militer China. Di antaranya adalah pengujian jet tempur, peluncuran satelit militer, dan meningkatnya serangan siber pada jaringan luar negeri oleh China.

"Apa yang kita lihat saat ini adalah meningkatnya kegalauan AS bahwa China adalah ancaman potensial dan memiliki teknologi yang bisa sangat mengancam jika mereka menginginkannya," kata Jonathan McDowell, ahli Astrofisika dari Harvard-Smithsonian Center.

"Seiring dengan China yang mulai menjadi superpower di bidang antariksa, Tidak bisa dipungkiri AS sangat takut adanya ancaman pada sistem satelit mereka, terlepas dari apakah China memang ingin menyerang atau tidak," lanjutnya lagi.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.