Thursday, August 17, 2017

China, Rusia memperingatkan AS agar tidak menggunakan kekuatan melawan Korea Utara

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa tidak ada yang diizinkan untuk menimbulkan ketegangan di ambang pintu China dan Rusia, dan menyerukan penyelesaian damai untuk masalah nuklir di Semenanjung Korea.

Wang menyampaikan ucapannya saat melakukan percakapan telepon dengan rekannya dari Rusia Sergei Lavrov. Kedua menteri tersebut membahas kemungkinan jalan keluar dari spiral konfrontasi di Semenanjung Korea, menyetujui bahwa petualangan militer dan ancaman kekerasan tidak dapat diterima.

Percakapan tingkat tinggi terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara DPRK dan AS, karena keputusan tersebut untuk melakukan latihan militer bersama dengan Korea Selatan pada 21 Agustus telah menimbulkan reaksi keras dari DPRK, yang mengancam akan meluncurkan rudal balistik ke arah Wilayah AS Guam yang merupakan rumah bagi pangkalan militer Amerika.

Menurut Lavrov, situasi di Semenanjung Korea bisa meningkat lagi saat latihan militer gabungan semakin dekat. Kedua menteri tersebut mencatat bahwa AS dan DPRK harus "mengerem" retorika dan tindakan yang menyiksa yang menyebalkan untuk mendinginkan ketegangan dan mencegah krisis

Menurut siaran pers, Korea utara telah menghentikan ancamannya, dengan mengatakan akan menunggu untuk menilai "tindakan bodoh yang dilakyukan AS" sebelum memutuskan apakah akan memerintahkan peluncuran tersebut. Sebagai tanggapan, Menlu AS Rex Tillerson mengatakan bahwa negaranya masih tertarik untuk melakukan pembicaraan dengan Korea utara.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.