Orang Mongolia sama dengan orang Korea yang suka menari dan bernyanyi dan telah menciptakan berbagai jenis tarian. Sebagai warisan budaya yang penting, tarian ini terkenal dengan gerakan tubuh mereka yang kuat atau makna religius yang sakral.
salah satu tarian etnis Mongol yaitu
Tarian Sumpit
Tarian sumpit pada awalnya merupakan tarian laki-laki tunggal pada upacara perkawinan atau festival, biasanya disertai dengan instrumen senar dan nyanyian.
Saat ini, orang-orang mengikat sumpit bersama-sama dengan seutas tali kecil dan menghiasnya dengan sutera merah, membuat panggung yang cerah. Pelaku bisa memegang sumpit di satu atau dua tangan ..
Friday, May 19, 2017
Home »
Adat Istiadat
» Tarian Sumpit khas etnis Mongol
Tarian Sumpit khas etnis Mongol
Related Posts:
Pembuat alat musik dramyin khas TibetDainzin berusia 46 tahun adalah Pengrajin alat instrumen musik dramyin di Lhasa, ibukota daya Daerah Otonomi Tibet di barat daya China, Dramyin, adalah alat musik petik dengan enam senar, adalah alat musik petik zaman Tibet k… Read More
Budaya minum Teh etnis TibetBudaya minum teh ala Tibet memiliki sejarah yang lama setidaknya seribu tahun. Dalam bahasa Tibet, teh disebut sebagai "jia". Teh memiliki fungsi khusus seperti membantu pencernaan, menghentikan rasa haus dan revitalisasi ene… Read More
Tradisi garis ibu Suku Mosuo di China Di perbatasan provinsi Yunnan dengan provinsi Sichuan, barat daya China, terdapat sebuah danau indah yang sekitarnya dihuni suku Mosuo, satu-satunya kelompok masyarakat di China yang masih mengamalkan tradisi pewarisan k… Read More
Tarian Biandai tarian khas etnis UygursTarian Biandai merupakan tarian tradisional yang unik bagi etnis Uygur, etnis yang menganut agama Islam sejak turun-temurun di Daerah Otonom Uigur Xinjiang, barat laut China. Tarian tersebut ditarikan oleh seorang penari samb… Read More
Kisah Pohon Hajat dan Topekong Tin Hau di Hongkong Lam Tsuen di Tai Po, New Territories, Hong Kong telah menjadi daerah hunian sejak 700 tahun sebelumnya, yaitu pada zaman Dinasti Song Selatan (1127-1279). Hari ini, tempat ini masih dibanjiri dengan banyak orang dan para pe… Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.