Tuesday, May 16, 2017

Presiden Jokowi mengagumi kemegahan dan keindahan Masjid Niujie di Beijing



Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasinya kepada Imam Masjid Niujie Ali Yang Gunjun, Ketua Asosiasi Islam China Yang Faming atas pelayanannya kepada umat muslim Indonesia yang berada di Beijing. "Saya mengucapkan terima kasih karena umat muslim Indonesia dilayani sangat baik," ucap Presiden di ruang pertemuan Masjid Niujie, Beijing, RRT, Minggu 14 Mei 2017.

Presiden juga mengagumi kemegahan dan keindahan Masjid Niujie. "Simbol kehadiran Islam sebagai agama yang ramah, toleran, dan damai," ucap Presiden.


Imam Ali, Imam Masjid Niujie mengatakan bahwa hubungan muslim Indonesia dan muslim China menjadikan hubungan kedua negara semakin erat. "Memperat hubungan ekonomi dan dagang kedua negara," kata Ali.

Jumlah muslim di China adalah 23 juta umat dengan 34 ribu masjid yang tersebar di China. "Di China ada 56 ribu imam dan jumlah asosiasi Islam dari tingkat ke kabupaten ke atas ada 7.000," ujar Ali.

Muslim China memiliki hak yang sama dengan penduduk China lainnya, sehingga pemerintah memberi dukungan kepada kegiatan umat muslim di negeri Tirai Bambu tersebut. "Kami juga menjalin kerjasama dengan negara Arab dan Islam. Kami juga mengadakan MTQ dan setiap tahunnya kami memberangkatkan 15 ribu jamaah haji," ucap Ali.

Usai pertemuan, Presiden mengatakan kepada wartawan bahwa umat muslim Indonesia dan umat muslim China memiliki hubungan yang bersejarah.

"Ternyata hubungan dengan China dimulai pada abad 15 lalu ketika muslim China berdagang, mendarat di Lasem, di Palembang. Sehingga hubungan antara China dan kita itu sudah cukup lama," ucap Presiden.

Saat tiba di masjid, Presiden langsung menuju tempat wudhu. Usai berwudhu, Presiden menunaikan ibadah shalat Tahiyatul Masjid dan juga menyerahkan kaligrafi surat Al-Fatihah khas Mushaf Nusantara, Selain itu Presiden juga menyerahkan kopiah, dan sarung untuk mengenalkan tradisi dan kekhasan Islam Indonesia.

Selama berada di lingkungan Masjid Niujie, Presiden Jokowi juga berziarah ke makam dua ulama yang berperan penting dalam dakwah Islam di Beijing, yaitu Syaikh Ali bin al-Qadir Imaduddin Bukhari dan Syaikh al-Burthoni al-Qazwayni. Kedua ulama ini meninggal pada tahun 1280-an. CRI

 

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.