China Nuklir Engineering Group Corporation (CNEC) telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan perusahaan nuklir Indonesia untuk mempromosikan generasi ke-4 dari High Temperature Gas-Cooled Reactors (HTGR), menurut situs resmi CNEC.
Wang Shoujun, ketua CNEC, menandatangani perjanjian pada awal Agustus dengan Djarot Sulistio Wisnubroto, Ketua Badan Tenaga Atom Indonesia (BATAN), untuk bersama-sama mengembangkan HTGR dan melatih para profesional. Perjanjian ini ditandatangani pada Pertemuan resmi Budaya dan pertukaran People-to-People antara China dan Indonesia.
Dalam rangka untuk lebih memahami pasar Indonesia, Wang mengunjungi BATAN pada bulan Juni, di mana kedua pihak mencapai konsensus tentang masalah ini.
Untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik, Indonesia bertujuan untuk membangun reaktor air ringan yang besar di daerah penduduk padat termasuk Jawa, Bali, Pulau Madura dan Sumatera, dan untuk membangun HTGRs kecil di Kalimantan dan Sulawesi mulai dari 2027. Sebelum reaktor komersial digunakan, Indonesia rencana untuk membangun HTGRs untuk digunakan eksperimental. HTGR pertama dijadwalkan untuk memulai pembangunan pada tahun 2017
Selain Indonesia, CNEC telah memasuki negosiasi dengan berbagai negara dan wilayah termasuk Pakistan, Djibouti, Brasil, negara-negara Arab dan ASEAN untuk mempromosikan HTGR. Wang mengatakan bahwa penyebaran global HTGR menunjukkan ambisi CNEC untuk menjadi pemilik tenaga nuklir bukan hanya pembangun stasiun tenaga nuklir.









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.