Pembangunan militer di Xisha karena dorongan dari militer AS

Fox News melaporkan kemarin bahwa gambar satelit eksklusif  menunjukkan militer China telah mengerahkan jet tempur baru ke pulau Yongxing di Laut China Selatan dan telah diperkuat sistem rudal permukaan-ke-udara canggih di pulau. Menurut laporan itu, gambar yang telah dikonfirmasi oleh Pentagon menunjukkan dua jet tempur J-11 yang ditempatkan di pulau itu. J-11yang mulai beroperasi pada tahun 1998, adalah sebanding dengan F-15 atau Navy F / A-18 Hornet.milik Angkatan Udara AS

Pulau Xisha telah menjadi wilayah China sejak zaman kuno dan di bawah pemerintahan China sekarang. Yongxing Island adalah di mana pemerintah kota Sansha terletak. Tidak seperti Nansha Island, Xisha memiliki situasi yang lebih sederhana seperti China berlaku kedaulatan efektif di sana, meskipun Vietnam membuat kebisingan dengan dampak internasional yang sedikit.

Washington sering sengaja membingungkan Xisha dengan Nansha Island, mencoba untuk melukis Xisha sebagai daerah yang disengketakan. Pada bulan Februari, AS menunjuk jari pada China mengerahkan rudal HQ-9 pada Yongxing Island, menyalahkan China untuk militasisasi Laut China Selatan.

Ini intervensi berlebihan untuk Washington menyalahkan penyebaran pertahanan dibenarkan China pada Xisha Island. Kami ingin menanyakan apakah Washington akan keberatan tindakan China di pulau Hainan berikutnya? Washington telah menunjukkan standar nyata pulau militasisasi. Di Pasifik saja, itu telah membangun pangkalan militer skala besar di Hawaii, Guam dan Okinawa.

Washington mungkin ingin memberitahu Beijing "Jangan perlombaan dengan kami." Namun, menghasut negara-negara kecil di Laut China Selatan untuk bersaing dengan China. Washington tetap diam atas pembangunan bandara militer oleh Manila dan proyek konstruksi Hanoi di pulau-pulau di Nansha atau Spratly, tapi meluncurkan protes keras terhadap Beijing, dengan alasan bahwa China terlibat dalam reklamasi tanah yang jauh lebih besar-besaran di wilayah tersebut. satu hal yang Amerika perlu ketahui China punya Uang dan teknologi  untuk membangun pulau buatan seberapa pun luasnya, mungkin Filipina dan Vietnam juga akan melakukan hal yang sama jika mereka nanti mampu.

Fasilitas militer China di Pulau Yongxing menimbulkan pencegahan strategis untuk AS. Jika ingin, China mampu menghalangi Filipina dan Vietnam menyebarkan fasilitas tersebut. China telah menegaskan bahwa konstruksi pada pulau-pulau Nansha adalah untuk tujuan sipil, yang merupakan tujuan yang sebenarnya China.

Namun, China merasa tertekan untuk memperkuat kehadiran militer kami di Xisha dan bahkan Nansha. Tekanan tersebut berasal dari intervensi mengintensifkan dari militer AS, daripada sengketa di wilayah tersebut. Jika gambar dari rudal dan jet membuktikan nyata, penyebaran akan dalam menanggapi provokasi tinggi-dari Washington. China tidak memiliki niat untuk masuk ke dalam perlombaan dengan Washington di Laut China Selatan, apalagi konfrontasi. Pemerintah China akan menepati janjinya untuk tidak militerisasi pulau Nansha. Namun, karena lebih sering militer AS yang adu otot di sini, maka China harus membangun fasilitas militer yang akan ditempatkan di pulau-pulau itu agar bisa mengendurkan otot-otor militer AS. Ini tidak ada hubungannya dengan komitmen China untuk pembangunan damai.