China harus waspada terhadap upaya Jepang untuk menyodok hidung dalam isu Laut China Selatan, juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam menanggapi wawancara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terbaru dengan Financial Times pada 19 Jan lalu.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Financial Times, Abe mengatakan bahwa Jepang kekhawatiran yang sangat kuat atas pembangunan pulau China di Laut China Selatan dan pengembangan sumber daya di Laut China Timur. Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan suara terhadap ini.
Kegiatan minyak dan pengembangan gas China di Laut China Timur yang semua dilakukan di perairan tak terbantahkan di bawah yurisdiksi China. Mereka adalah dalam bidang hak kedaulatan China, Hong Lei, juru bicara Departemen Luar Negeri China, mengatakan pada konferensi pers reguler.
Hong menyebutkan bahwa China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas Kepulauan Nansha dan perairan yang berdekatan dengan mereka. Konstruksi oleh China di pulau-pulau yang relevan dan terumbu Kepulauan Nansha adalah hak dalam kedaulatan China. Itu adalah sah, wajar dan dibenarkan.
Jepang pernah menduduki pulau China di Laut China Selatan selama Perang Dunia Kedua. Pemerintah China kemudian mengambil alih setelah Perang. Jepang harus merenungkan daripada melupakan apa yang telah dilakukan selama agresi, bertindak dan berbicara hati-hati pada isu-isu tentang Laut China Timur dan Laut China Selatan, kata Hong.
Hong mendesak bahwa Jepang harus melakukan upaya lebih untuk meningkatkan saling percaya dengan tetangga dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas bukannya menabur perselisihan regional.
Friday, January 22, 2016
Home »
Berita
» China pada siaga tinggi terhadap upaya Jepang untuk menyodok hidung dalam masalah Laut China Selatan









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.