Tuesday, January 12, 2016

Beijing menolak pernyataan AS yang menyalakan pihak China dalam masalah Nuklir Korut

China menolak klaim AS bahwa pendekatan Beijing untuk Rakyat Republik Demokratik Korea (Korea utara) telah gagal, "Penyebab dan inti dari masalah Semenanjung Korea tidak berbohong dengan China, juga juga bukan kunci untuk memecahkan masalah ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying pada jumpa pers.

Namun, Hua mengatakan China akan mencari solusi, menyerukan upaya bersama oleh semua pihak dalam rangka Pembicaraan Enam Pihak. Pembicaraan, yang dilakukan bersama Korea utara, Republik Korea selatan, Amerika Serikat, China, Jepang dan Rusia, terhenti pada bulan Desember 2008.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan dalam sebuah percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi bahwa pendekatan China untuk Korea Utara "tidak bekerja dan kami tidak bisa melanjutkan bisnis seperti biasa".

China telah mengatakan hal itu tidak diberitahukan sebelumnya oleh Korea utara dalam melakukan apa yang dikatakan adalah tes bom hidrogen, dan dengan "tegas menentang" tes tersebut.

Kementerian Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Wang mengatakan kepada Kerry bahwa Beijing bersedia untuk berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk Amerika Serikat, mengenai situasi di Semenanjung Korea.

Reuters mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Korea utara mencari perjanjian perdamaian yang melibatkan AS, China dan ROK untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea, dan tidak akan berhenti tes nuklirnya sampai mendapat perjanjian yang satu ini.

"Ledakan ini terutama untuk Amerika Serikat untuk melihat," kata sumber itu, merujuk pada uji coba nuklir. "Tujuan utama adalah untuk membujuk Amerika Serikat untuk masuk ke dalam negosiasi empat negara untuk mengakhiri perang sehingga bisa ada perdamaian abadi di Semenanjung Korea."

Fan Jishe, seorang peneliti studi AS di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan, "China telah melakukan lebih dari apa yang harus dilakukan tentang masalah ini." Dia mengatakan AS tidak ingin melakukan upaya nyata, termasuk berbicara tentang penandatanganan perjanjian perdamaian, tetapi berusaha untuk mengalihkan tanggung jawabnya ke China.

Xinhua News Agency mengatakan dalam sebuah komentar  bahwa "kebijakan AS yang bermusuhan adalah alasan utama di balik nyerempet bahaya nuklir Korea utara".

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.