Wednesday, September 9, 2015

Tradisi garis ibu Suku Mosuo di China


Di perbatasan provinsi Yunnan dengan provinsi Sichuan, barat daya China, terdapat sebuah danau indah yang sekitarnya dihuni suku Mosuo, satu-satunya kelompok masyarakat di China yang masih mengamalkan tradisi pewarisan kekuasaan ibu. Inilah Danau Lugu. Kebudayaan yang diwarisi sejak turun-temurun, pemandangan alam yang indah serta masyarakat Mosuo yang penuh misteri membuat danau ini menjadi fokus wisatawan seluruh dunia.

Danau Lugu yang dikelilingi gunung menghijau dan kaya dengan sumber daya hutan, dihuni oleh suku Mosuo serta etnis Yi, Han, Naxi, Tibet, Pumi, Bai dan Zhuang, dengan jumlah populasi hampir 13 ribu orang, dan sekitar 6 ribu orang diantaranya adalah suku Mosuo.

Suku Mosuo masih mempertahankan tradisi pewarisan kekuasaan ibu sampai sekarang. Nenek memiliki kekuatan yang paling tinggi dalam keluarga Mosuo. Setiap keluarga memiliki rumah utama, yaitu rumah nenek. Rumah dengan tata letak yang istimewa itu juga merupakan pusat kegiatan bagi semua anggota keluarga. Beberapa tahun belakangan ini, menyusul dampak kebudayaan luar, rumah nenek semakin kurang, sementara kebudayaan Mosuo yang berpusat kekuasaan nenek juga semakin pupus. Untuk melindungi warisan budaya yang unik ini, Komite Manajemen Danau Lugu telah melaksanakan langkah-langkah proaktif termasuk mendorong suku Mosuo membangun rumah nenek kembali dan mendorong orang lokal menggunakan bahan bangunan tradisional untuk mempertahankan pola arsitektur tradisional.

Masyarakat Mosuo juga memiliki cara mencari jodoh yang unik, yaitu mereka menjalin hubungan tanpa pernikahan bahkan sampai memiliki anak-anak.

Setiap wanita dewasa suku Mosuo yang ingin memiliki anak berhak menjalin hubungan dengan si pria secara bebas. Sang wanita hanya menunggu kedatangan si pria ke rumahnya untuk bersama-sama menghabiskan waktu malam. Ketika pagi hari, si pria itu akan meninggalkan rumah wanita tersebut. Jika sang wanita merasa tidak cocok dengan si pria yang datang tadi, dia akan menolaknya dan melanjutkan penemuan seperti itu sampai sang wanita mendapatkan pasangan yang diinginkannya, sedangkan si pria yang ditolak tadi pun tidak merasa sakit hati.

Tradisi perjodohan ini terus dijaga oleh suku Mosuo, bahkan pemerintah daerah juga berusaha untuk melindungi kebudayaan unik ini agar tidak sampai terpengaruh.

Related Posts:

  • pertandingan Du Zhu PiaoPeserta pertandingan Du Zhu Piao ini akan menggunakan sebatang bambu terbuat dari serat, seberat 30 kilogram, panjangnya 7.5 meter dan berdiameter 16 cm. Jarak perlombaan 60 meter dan 100 meter untuk kategori pria dan wanit… Read More
  • Perkembangan Muslim di Ningxia - ChinaAl-Quran dari kain sutraKuburan Umat Muslim di NingxiaGerbang Mesjid NajiahuImam Masjid Na XuejunPintu masuk taman etnis Hui di NingxiaAl-quran bernilai 180 juta Yuan (1 yuan Rp 1350)Wakil PM China (C) dari Etnis Hui (Hui Lia… Read More
  • Pusat Islam di BeijingPusat Fasilitas Masyarakat Islam dan Masjid Changying dan Sekitarnya didiami oleh mayoritas masyarakat Islam. yang uniknya, bangunan pusat fasilitas ini terlihat seperti masjid dari luar. Berbagai aktivitas keagamaan seperti … Read More
  • Tahun baru Etnik Yi di China Pemimpin upacara meminpin pemujaan leluhur selama festival Tahun Baru Etnis Yi di Hushan Desa etnis Yi kotaQingzhen, Provinsi Guizhou, barat daya China, 27 Oktober 2011. Ribuan orang dari kelompok etnis Yi dari provinsi Yu… Read More
  • Persipan Idul Adha di KashgarHari Raya Idul Adha bakal disambut pada 7 November ini oleh masyarakat islam di China, Bagi masyarakat Malaysia dan Indonesia, sambutannya sehari lebih awal 6/11/11.Namun persiapan untuk menyambut Hari Raya Qurban yang bakal … Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.