China dan Iran memutuskan untuk meluncurkan konsultasi untuk membangun kemitraan strategis, yang disetujui oleh menteri luar negeri kedua negara selama pembicaraan di Beijing.
Pertimbangan membangun kemitraan strategis dipandang sebagai upaya untuk lebih mengangkat hubungan bilateral.
Menteri Luar Negeri Wang Yi menjelaskan hubungan kedua negara sebagai "memasuki tahap baru" sejak kesepakatan nuklir baru-baru ini ditandatangani oleh Iran telah membuka prospek baru untuk kerjasama antara China dan Iran.
Menurut siaran pers setelah pembicaraan, Wang dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif-setuju untuk menghubungkan strategi pembangunan Iran dengan Inisiatif mengenai One Belt One road yang diprakarsai oleh China.
Mereka berjanji untuk memperkuat kerjasama dalam kontra-terorisme, keamanan dan penegakan hukum, memperluas ke bidang2 baru seperti kapasitas industri, sambil terus meningkatkan kerja sama tradisional dalam bidang-bidang seperti energi dan infrastruktur.
Sejak mencapai kesepakatan nuklir yang komprehensif pada 14 Juli di Wina, Austria, dan pelonggaran sanksi terhadap Iran, lingkungan eksternal terjadi perbaikan yang jelas dan peningkatan jumlah perusahaan asing sekarang mengalihkan perhatian mereka ke Iran.
"Sebagai teman Iran yang baik, China percaya diri untuk prospek memperdalam kerjasama yang saling menguntungkan antara China dan Iran," kata Wang saat bertemu dengan pers setelah pembicaraan.
Wang menjelaskan bahwa keyakinan tersebut tidak hanya hasil dari kepercayaan politik bersama dan hubungan ekonomi saling melengkapi, tetapi juga dari Initiative One Belt One Road, yang dapat bertindak sebagai batu loncatan untuk kerjasama lebih lanjut.
Menggambarkan China sebagai salah satu mitra terpenting Iran, Zarif mengatakan bahwa hubungan akan melihat dorongan besar setelah kesepakatan nuklir.
Bertepuk tangan peran China yang signifikan dan konstruktif dalam proses mencapai dan melaksanakan kesepakatan nuklir, Zarif berharap untuk melanjutkan kunjungan timbal balik tingkat tinggi dan memperkuat koordinasi dengan China dalam urusan regional dan internasional.









0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.